Kapolri Tito Karnavian
Kapolri Apresiasi Polda Sulut, Jendral Tito Ingatkan Jajaran Menjaga 3 kultur di Korps Bhayangkara
Dalam arahan Kapolri, ia menghimbau kepada Polda Sulut untuk mendukung program pemerintah untuk menjadikan Sulut sebagai objek wisata internasional
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Apel di Mapolda Sulut, Jumat (2/8/2019) tadi, Kapolri Jenderal Polisi Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian MA, PhD puji dan apresiasi jajaran Polda Sulut.
Dalam arahan Kapolri, ia menghimbau kepada Polda Sulut untuk mendukung program pemerintah untuk menjadikan Sulut sebagai objek wisata internasional.
Diketahui bersama, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan empat prioritas pariwisata selain Bali. Yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan terkahir Manado.
"Di Manado sendiri, sudah banyak turis asing yang masuk dan dari situ bisa dijadikan sumber pendapatan daerah dan nasional. Wisata itu modalnya tidak terlalu besar tapi incomenya besar," ujarnya.
Lanjut Jendral berbintang empat ini, salah satu modal penting untuk mendukung pariwisata ini adalah keamanan.
"Untungnya di wilayah Sulut, situasinya terbilang sangat aman," bebernya.
Tambahnya, hal tersebut ditunjukkan dengan fakta pemilu dan pilkada yang sudah berlangsung.
Baca: Kapolri Pimpin Apel di Mapolda Sulut, Evaluasi Pengamanan Pemilu
Baca: Pemprov Rencana Undang Ariel Noah Semarakkan Perayaan HUT RI dan Provinsi
Baca: Tak hanya Indonesia, Negara Ini juga Merayakan Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus, Ini Profilnya
"Dari hasil evaluasi, Sulut menjadi provinsi yang paling aman di Indonesia," beber Kapolri.
Katanya juga, Sulawesi Utara salah satu Polda yang tidak pernah merepotkan Mabes Polri karena aman.
"Konflik jarang terjadi, kejahatan paling rendah, paling tinggi mungkin mabuk di pinggir jalan lah," kata mantan Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri ini.
Lanjut Kapolri, apalagi hubungan antara unsur pemerintah dan masyarakat sangat baik di Sulut. Terlebih hubungan dan koordinasi yang luar biasa antara Polri dan TNI.
"Untuk itu saya ucapkan terima kasih banyak untuk Bapak Pangdam XIII/Merdeka, Danrem 131/Santiago, Lantamal, Guskamla dan Lanud, sehingga hubungan baik antara Polri dan TNI, dua pilar penting dalan ciptakan iklim keamanan ini betul-betul bagus di Sulut," pujinya.
Jendral Tito juga berharap keamanan dan kerja sama yang baik tersebut kiranya terus berjalan demi menciptakan rasa aman sebagai modal utama mendukung pariwisata.
"Tugas utama kita menjaga keamanan dan stabilitas politik di wilayah Sulut, terus dipertahankan," tegasnya.
Sementara itu, kepada jajaran, Kapolri mengingatkan pesan dari Presiden Jokowi pada saat HUT Bhayangkara yang dipusatkan di Monas pada 10 Juni lalu.
Katanya, ada lima pesan yang disampaikan. Paling utama adalah tetap berupaya membangun kepercayaan publik karena di era demokrasi, jika ingin survive baik pemerintah maupun elemen masyarakat, organisasi, harus mendapatkan legitimasi dan dukungan publik atau rakyat, tidak terkecuali Polri.
"Tolong kepercayaan ini tidak bisa dibangun oleh hanya sekedar para pimpinan tapi juga semua perwira dan semua anggota sampai dengan ke lapangan, terutama yang berhadapan langsung dengan publik dengan masyarakat," harapnya.
Kata Kapolri, dari survei terakhir, kepercayaan publik terhadap Polri sudah cukup membaik.
"2016 lalu, Polri menempati posisi tiga terendah namun saat ini menanjak menjadi tiga terbaik lembaga yang paling dipercaya publik bersama-sama dengan TNI dan KPK," ujarnya.
Tambah Kapolri, untuk itu seluruh jajaran harus berupaya mempertahankan kalau bisa meningkatkan kepercayaan publik.
"Satu anggota berbuat salah 400 ribu lebih anggota lain terkena imbasnya. Satu anggota berbuat baik 400 ribu lebih juga akan dianggap baik," sebut Kapolri.
Jendral Tito juga mengingatkan agar seluruh jajaran menjaga 3 kultur di Korps Bhayangkara, yakni, mengurangi dan menekan budaya koruptif. Kemudian menekan arogansi kewenangan atau kekuasaan. Terakhir menekan budaya kekerasan yang eksesif atau kekerasan yang berlebihan.
"Tiga hal penting yang terus-menerus kita harus diperbaiki karena masih banyak problema-problema internal yang ada," ucapnya.
Tiga hal itu katanya menjadi syarat untuk meningkatkan kepercayaan publik. Ditambah lagi dengan tiga konsep yang dibuat Kapolri, yaitu meningkatkan kinerja, merubah kultur dan bagaimana memanage media.
"Karena di era reformasi ini, di zaman informasi ini opini publik sangat dipengaruhi oleh media. Baik media sosial maupun media konvensional seperti radio, surat kabar dan lain-lain," jelasnya.
Tambahnya, sekali lagi terima kasih banyak kepada rekan-rekan jajaran Polda Sulut yang telah berhasil menjaga situasi Kamtibmas yang stabil di wilayah Sulawesi Utara. (Juf)
Baca: Polsek Lolak Police Line Perusahaan Tambang Besi
Baca: Yasti Perintahkan Pasang Terali, Jangan Sampai Ada Barang Dicuri, Kantor Dinas Perikanan Diresmikan
Baca: Siswi Pembawa Baki Bendera 17 Agustus Meninggal Dunia, Wawali: Saya Sangat Bersedih
Baca: Bahaya, Jangan Mandi di Waktu Ini, Berisiko Mengalami Kematian Mendadak
Baca: Bripka Desri Meninggal Digigit Ular Death Adder, Pakar Toksonologi Ungkap Cara Penanganan
Baca: Fakta Elvia Cerolline Pacar Billy Syahputra, Foto Model dan Suka Traveling
Baca: Syahrini Ulang Tahun, Begini Potret Pesta Ulang Tahunnya yang Dihadiri Luna Maya
Baca: Kisah KKB Papua Akhirnya Menyerah, Termakan Strategi Sederhana Danjen Kopassus, Cuma Utus 2 Perwira
Baca: Kasus Pembunuhan Kasir Indomaret, Dipicu Hal Sepele, 2 Kali Bersetubuh Sebelum Coba Dibakar
Baca: GALERI FOTO Taksi Online Daihatsu Zigra Terimpit Truk, Korban 1 Keluarga, Seorang Balita Selamat
Baca: Jennifer Jill Hidup Mewah, Ini Potret Alm Maxwell Armand Oktoselja Suami Pertama Jennifer
Baca: FAKTA, Pembunuhan Kasir Indomaret, Dimulai Cekikan Maut hingga Cari Gergaji untuk Mutilasi Pacar