Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Patut Diwaspadai, Berikut Jenis Obat Paling Banyak Dipalsukan, Bahkan Beredar di Apotek

Belum lama ini, Juni 2019 kemarin kasus obat palsu kembali muncul, dilakukan Pedagang Besar Farmasi (PBG) PT Jaya Karunia Investindo (JKI) menggunakan

Editor: Rizali Posumah
Thinkstock
Ilustrasi obat-obatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Negara kita termasuk memiliki jumlah penduduk yang besar. 

Hal ini juga bredampak pada maraknya perdagangan obat. 

Indonesia menjadi pasar yang menggiurkan bagi para pedagang obat.

Sayangnya, peluang ini juga dimanfaatkan oleh mereka yang hanya berpikir tentang untung dan rugi.

Terbukti, perdagangan obat palsu tetap marak meski kerap digerebek dan produsennya dipidana.

Belum lama ini, Juni 2019 kemarin kasus obat palsu kembali muncul, dilakukan Pedagang Besar Farmasi (PBG) PT Jaya Karunia Investindo (JKI) menggunakan modus operasi repackaging.

Pemilik PBF yang juga produsen obat palsu melakukan pengemasan ulang produk obat generik dan kedaluwarsa.

Baca: 5 Artis Ini Dulu Sering Muncul di Televisi, Ada Kehidupannya Memprihatinkan hingga Meninggal Dunia

Baca: Cerita Satu Keluarga Tewas Tertimpa Truk Tanah: Mama Jangan Tinggalin Kaila Ma

Baca: Ibadah Sunah Yang Bisa Dilakukan Sebelum Iduladha, Ini Niatnya

"Produk yang dipalsukan kebanyakan untuk pengobatan jangka panjang yang perlu waktu bertahun-tahun."

"Misal obat untuk penyakit diabetes dan yang mengalami masalah kardiovaskuler," kata Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang seperti dikutip dari detikHealth, Rabu 24 Juni 2019

Dalam rilisnya, BPOM mengatakan pelaku menggunakan obat generik yang seharusnya bisa diperoleh dengan harga terjangkau.

Obat dikemas ulang menjadi obat dengan merk yang harganya lebih tinggi dengan kualitas setara generik.

Produsen juga menggunakan obat kadaluwarsa yang diperoleh dari wilayah Jakarta dan Semarang.

Sama dengan generik, obat tersebut dikemas ulang dan diedarakan ke apotek dalam jaringan PBF PT JKI.

BPOM kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menghadapi peredaran obat palsu.

Supaya tidak terjebak, BPOM menyarankan memperhatikan detail produk dan mengecek kemasan, label, nomor izin edar, dan tanggal kadaluwarsa.

"Karena dikonsumsi lama, masyarakat bisa tahu detail produknya misal kerapihan kemasan atau tingkat keruh pada produk obat sirup."

"Selain itu bisa cek label, nomer izin edar, tanggal kadaluwarsa produk. Jika masih curiga bisa ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut."

"Kami berharap masyarakat bisa menjadi perpanjangan tangan BPOM dalam pengawasan dengan segera lapor jika produk yang mencurigakan," kata Rita Endang.

BPOM tidak merilis nama-nama apotek yang menerima obat palsu tersebut dengan alasan, "Dapat kami tegaskan apotek adalah korban dari kejahatan seperti ini. Tidak perlu nama apoteknya kita share di luar. Sekali lagi, apotek ini merupakan korban. Kami tidak mau menyebut namanya," kata Rita Endang

Terkait kasus pemalsuan obat tersebut, BPOM telah mengeluarkan edaran untuk tidak memperjualbelikan produk dari distributor PT JKI. Rekomendasi pencabutan izin untuk PBF tersebut juga sudah dikeluarkan. (*)

Baca: Hasil Thailand Open, Ganda Campuran Cina Kandaskan Perlawanan Sengit Hafiz/Gloria

Baca: Merujuk Hasil Isbat Iduladha, Hari Raya Idul Adha 2019 Jatuh pada Minggu 11 Agustus 2019

Baca: Ini Gejala Kanker Glioblastoma yang Diderita Agung Hercules, Penyebarannya Cepat

Baca: Wawancara Khusus AFPI : Tantangan Fintech, Antara Kebutuhan Masyarakat dan Keamanan Data Digital

Baca: Hari Menyusui Sedunia 1-7 Agustus, Sudahkah Moms Memperhatikan Asupan ASI si Bayi?

Baca: Yasti Perintahkan Pasang Terali, Jangan Sampai Ada Barang Dicuri, Kantor Dinas Perikanan Diresmikan

Artikel ini telah tayang di GRIDHEALTH.ID dengan judul Hati-hati, Jenis Obat Ini Paling Banyak Dipalsukan dan Beredar di Apotek

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved