Tambang Bakan
Tambang Bakan Kembali Merenggut Dua Nyawa, Kapolda Sulut Akan Cek Kejadian
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) maut di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali memakan korban jiwa
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Tambang Bakan Kembali Merenggut Dua Nyawa, Kapolda Sulut Akan Cek Kejadian
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) maut di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali memakan korban jiwa, Minggu (29/07) tadi malam
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Dr Remigius Sigit Tri Hardjanto MSi akan mengecek korban penambangan di Desa Bakan.
"Tunggu ya, saya akan cek kejadian ini," kata Kapolda saat dihubungi, Tribun Manado Senin (29/7/2019).
Ditanyakan apakah lokasi tambang ilegal ini akan ditutup, Kapolda mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan kejadian tersebut.
Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali memakan korban jiwa, Minggu (29/7/2019) malam.
Dari data yang dihimpun tribunmanado.co.id dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, korban bernama Candra Sabir alias Ang (33) dan Suhendri Anggol alias Su (41) dari Desa Toruakat.
BERITA POPULER:
> Bahaya, Jangan Mandi di Waktu Ini, Berisiko Mengalami Kematian Mendadak
> Istri Pendeta Ditemukan Tewas Mengenaskan, Tangan Terikat & Mulut Dibekap, Dipicu karena Hal Ini
> Polisi Kejar Pelaku Tabrak Lari yang Mengakibatkan Jemry Marten Luther Meninggal Dunia
Abdul Muin Paputungan Kasie Tanggap Darurat BPBD Bolmong membenarkan peristiwa tersebut.
"Namun untuk bagaimana kronologinya masih kami telusuri," kata dia kepada Tribun Manado via telepon Senin (29/7/2019).
Kepala Desa Bakan, Hasanudin Mokodompit menyatakan kejadian tersebut terjadi Minggu pukul 11 siang.
Dia sendiri hanya menerima informasi saat sibuk mengurus mahasiswa KKT.
Subscribe Youtube Tribun Manado :
Tragedi Tambang Bakan
Selasa 26 Februari 2019 terjadi longsor yang menimbun puluhan penambang yang 24 orang meninggal dunia, 25 orang selamat, 4 orang dinyatakan hilang dan 4 potongan tubuh tak bisa diidentifikasi.
Dua bulan kemudian, seorang penambang meninggal dunia tertimbun longsor di Tambang Bakan pada Jumat (26/04/2019) sekitar pukul 05.00 Wita
KABAR SELEBRITIS:
> Tersinggung Ucapan Billy Syahputra, Tessa Mariska Ngamuk, Singgung Almarhum Olga?
> FAKTA Baru Kasus Narkoba Nunung Srimulat, Oknum Petugas Lapas Bakal Diperiksa
> Momen Haru Ayah Cut Meyriska Cium Kening Roger Danuarta, Berikut 5 Fakta Lamaran Mereka
Kejadian longsor tersebut di lokasi milik inisial T yang mengakibatkan korban Wawan Mokodompit, (30) alamat Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu, tertimbun tanah buangan material.
Wawan bersama 2 orang temannya masuk di Goa Paritan pengambilan material untuk mengambil material yang mengandung emas pada pukul 04. 00 wita
Tanah buangan material mengalami longsor dan jatuh mengakibatkan Wawan Mokodompit tertimbun tanah di dalam Goa Paritan tersebut dan meninggal di tempat kejadian.
Kapolres Jamin Tak Ada Lagi Aksi Penambangan
Beberapa waktu lalu, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan menyatakan, perpanjangan masa penertiban dilakukan untuk menjamin tidak ada lagi pertambangan liar di Bakan. "Kami putuskan untuk perpanjang," kata dia, pada 10 Juli 2019
Gani menjelaskan, hingga saat ini aparat terus berjaga di lokasi tambang. Jumlah aparat 70 orang, terdiri 
dari aparat Polres Kotamobagu dan Polsek Lolayan.
Terkait kemungkinan masih ada yang tetap nekat melakukan aksi penambangan, Gani menjamin tidak ada lagi aktivitas pertambangan di lokasi.
Follow Instagram Tribun Manado:
Sementara itu pasca penutupan tambang, sejumlah warga Bakan kepada Tribun Manado mengaku terdampak, mereka sulit memenuhi kebutuhan hidup.
"Kami menjalani kehidupan yang sulit, ingin bertani tapi harus mulai dari nol lagi," kata seorang warga yang enggan namanya disebut.
Menurut dia, langkah penertiban itu tidak tepat. Mestinya warga diberi pendampingan agar bisa mengelola 
pertambangan dengan benar. "Tidak seperti ini, lantas bagaimana nasib kami," kata dia.
Pemkab Bolmong sendiri menjanjikan solusi yakni pembentukan wilayah pertambangan rakyat (WPR) di lokasi tambang Bakan. (fer/art)
POPULER:
> PKS Nyinyir Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim 200 Ulama dan Emak-emak Dilepas
> Anjing Kesayangan Tewas Ditabrak Mobil, Sophie Turner dan Joe Jonas Syok Hingga Harus Terapi
> Ketika Menteri Susi Kupas Kelapa Pakai Tangan Kosong, Satu Menit Berujung Tepuk Tangan
Like Facebook Tribun Manado:
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/kapolda-sulut-irjen-sigid-hardjanto.jpg)