Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi Bidik Orang Parpol Profesional dan Kaum Milenial di Kabinet Jokowi-Maaruf

Meski pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih nanti sekitar bulan Oktober, namun gonjang-ganjing siapa yang bakal dipinang

Editor: Aswin_Lumintang
Tribunnews.com
Jokowi dan Ma'ruf Amin 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -- Meski pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih nanti sekitar bulan Oktober, namun gonjang-ganjing siapa yang bakal dipinang Joko Widodo semakin ramai dan seru diperbincangkan.

AHY dan Jokowi - Istana Kepresidenan
AHY dan Jokowi - Istana Kepresidenan (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Mulai dari pimpinan parpol, anak pimpinan parpol dan beberapa figur yang mewakili kaum muda mulai digadang masuk dalam kabinet.

Masa depan Indonesia akan ditentukan Jokowi dan Wapres terpilih KH Maruf Amin dan para Menteri.

Setelah ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang Pilpres 2019, mulai ramai isu siapa masuk Kabinet.

Baca: Pensiunan TNI AL Bersimbah Darah, Pelakunya Pria Berusia 23 Tahun, Ada Fakta Lain Terungkap!

Baca: Bayar Tagihan Listrik Bisa Lewat Cara Ini, Dijamin Lebih Mudah, Begini Langkah-langkahnya

Baca: Viral, Gunakan Mobil, Oknum Polisi Acungkan Pistol kepada Warga: Saya Dengar 3 Kali Tembakan

Hingga awal Juli 2019 setelah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, sejumlah tokoh nasional dikaitkan dengan susunan kabinet yang akan mendampingi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Indonesia dalam periode 2019-2024.

Nama-nama yang dikaitkan dalam susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin mulai dari kader Partai Demokrat, Ketua Umum PSI Grace Natalie, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Pakde Karwo, hingga AHY.

Diberitakan Kompas.com, Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024.

Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.

"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik."

"Jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).

Baca: Purnawirawan TNI AL Dihabisi Mantan Pembantunya, Linggis 1 Meter Digunakan untuk Pukul Bagian Ini

Baca: 4 Zodiak yang Berjiwa Muda, Selalu Punya Cara untuk Bersenang-senang

Baca: Seorang Penata Rias Lakukan Aksi Layak Sensor ke 50 Pria, Korban Masih di Bawah Umur, Ini Modusnya

Sikap Jokowi berbeda dengan saat pertama kali ia terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.

Saat itu, Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.

Namun, kini menurut Jokowi tak penting lagi apakah menteri itu berasal dari kalangan profesional atau parpol.

"Yang penting setiap kementerian diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya."

"Mengerti masalah-masalah yang ada di dalamnya sehingga gampang mengeksekusi program, gampang menyelesaikan masalah-masalah yang ada," kata Jokowi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved