PLN UIP
PLN UIP Sulbagut Kebut Pembangunan Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan
GM PLN UIP Sulbagut, Sigit Witjaksono mengatakan, tahun ini ada dua pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan beroperasi.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Utara (PLN UIP Sulbagut) mengebut pembangunan sejumlah pembangkit energi baru terbarukan di Sulut Gorontalo dan Malut.
GM PLN UIP Sulbagut, Sigit Witjaksono mengatakan, tahun ini ada dua pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan beroperasi.
Pertama, PLTS Likupang berkapasitas 21 Megawatt (MW) dengan jumlah kontrak ke PLN 15 MW. Kemudian, PLTS Gorontalo di Isimu berkapasitas 10 MW.
"Total 25 MW akan masuk tahun ini dan akan memperkuat Sistem SulutGo," kata Sigit dalam Multi Stakeholder Forum PLN Regional Forum 2019 di Four Points by Sheraton Manado, Kamis (26/06/2019).
Selanjutnya, kata Sigit, akan menyusul sejumlah proyek pembangkit yang sudah ditetapkan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028.
Saat ini sedang dalam proses pembangunan Independent Power Plant (IPP) berkapasitas 2x50 MW di Kema, Minut. Lalu IPP 2x50 MW di Boroko, Bolmut.
Populer: Ramai Dibicarakan Setelah Sebut Mantan Istri Bau Ikan Asin, Inilah Sederet Fakta Galih Ginanjar
Populer: Heboh, Bunga Megapuspa Mekar di Puncak Gunung Jayawijaya Papua, Ini Fakta Sebenarnya
Populer: Aksi PA 212 Protes di MK, Pemerintah Ambil Jalur Hukum, Jubir TKN: Hilang Peluang Karena Sudah Basi
Menurut Sigit, kedua IPP itu akan masuk sistem pada 2021.
Kemudian, berturut-turut akan masuk sistem PLTU Gorontalo, PLTU Ampana, PLTS Likupang. "Bersamaan dengan itu, kita akan imbangi dengan pembangunan Gardu Induk dan Gas Insulated Switcher (GIS)," katanya.
Dengan makin bertambahnya pembangkit, akan meningkatkan cadangan daya (reserve margin) di Sistem Kelistrikan SulutGo.
"Dalam dua tahun ini, hingga 2020 'reserve margin' kita tetap 23 persen," katanya.
Kedepan, kata Sigit, seluruh Sulawesi akan terhubung dalam satu sistem interkoneksi besar. Listrik dari Sulsel bisa dipakai Sulut dan daerah lain dan sebaliknya. "Sulawesi akan jadi lebih besar dari Sistem Jawa Bali," katanya.
Sementara, GM PLN UIW Suluttenggo, Christyono mengatakan, konsumsi listrik di Sulut terus naik dari tahun ke tahun.
Saat ini daya mampu Sistem SulutGo 427,6 MW. Sedangkan Beban Puncak 382, 8 MW sehingga ada surplus daya 89, 9 MW. "19 persen rasio surplusnya," kata Christyono.
Sementara, pertumbuhan kebutuhan listrik di SulutGo rata-rata 7 persen per tahun.
Katanya, dengan lumayan tingginya cadangan daya di Sistem SulutGo, PLN siap menunjang program pemerintah. Khususnya di bidang investasi di daerah.
"Dari sisi kelistrikan, daya kita cukup dan ini yang seharusnya dimanfaatkan. Kami siap bersinergi," kata Christyono. (ndo)
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO:
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO