Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Patra Marinna Jauhari

Patra Jauhari Meninggal karena Kelalaian Pemerintah, Begini Tanggapan Bupati Teluk Wondama

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan pemberitaan kematian seorang petugas kesehatan, bernama mantri Patra Marinna Jauhari

Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado
Bupati Bernadus Imburi dan Patra Marinna Jauhari 

Berita Selebritis Tribun Manado:

Baca: Jalani Hukuman 14 Tahun di Penjara Sejak Usia 19 Tahun, Begini Kabar Lidya Pratiwi

Baca: 6 Selebriti yang Pernah Terlilit Utang, Nomor 5 Totalnya Miliaran

Baca: Syahrini dan Reino Barack Bulan Madu, Beredar Foto Bubu yang Silaturahmi ke Rumah Incess di Bogor

Hingga akhir Mei 2019 belum juga ada helikopter yang datang menjemput.

Persediaan bahan makanan berupa beras dan minyak goreng yang dibawanya tiga bulan lalu pun telah lama habis.

Demikian pula stok obat-obatan.

Semuanya telah habis dipakai.

Namun, Patra tinggal seorang diri dan tetap bertahan setelah temannya sesama perawat memutuskan turun ke kota Wasior dengan berjalan kaki.

Dia terus memberi pelayanan medis dengan kondisi apa adanya.

Untuk mengisi hari, bujangan kelahiran 1988 ini selalu berintekrasi dengan warga setempat, dari berkunjung ke rumah warga, bermain bersama pemuda setempat, hingga ikut berkebun bersama warga.

"Tiap sore dia pergi dengan anak-anak menyanyi-menyanyi," kata seorang warga Oya yang dikisahkan Kepala Puskesmas Naikere Tomas Waropen di Wasior, Minggu (24/6/2019).

Hari terus berlalu, helikopter yang ditunggu tak juga tiba, tetapi kesetiaan Patra tetap tak luntur.

Dia menderita penyakit malaria, penyakit yang sering menjangkiti pendatang di Papua.

Mengetahui kondisi Patra kian memburuk, seorang warga Kampung Oya memutuskan berjalan kaki untuk memberitahukan kondisi sang mantri kepada Kepala Puskesmas Naikere.

Meskipun demikian, tetap saja tidak ada helikopter yang datang untuk mengevakuasinya ke kota guna mendapat perawatan medis.

Pada Selasa (18/6/2019), Patra mengembuskan nafas terakhir di tempat tugasnya di Oya.

Dia meninggal dalam kesendirian, tanpa ada keluarga, teman, maupun kerabat yang mendampingi pahlawan kemanusiaan itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved