Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ani Yudhoyono Meninggal

Mengenal Jenis dan Cara Mengobati Kanker Darah/ Leukimia yang Diderita Ibu Ani Yudhoyono

Gejala kanker darah berbeda-beda tergantung jenisnya. Seperti dialami Ani Yudhoyono termasuk pada leukimia memiliki ciri-ciri khas

Penulis: Reporter Online | Editor: Gryfid Talumedun
instagram @annisayudhoyono
Ani Yudhoyono, Susilo Bambang Yudhoyono 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dilansir oleh Kompas TV, Hatta Rajasa menyampaikan secara langsung mewakilli dari keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hatta Rajasa memberikan keterangan terkait meninggalnya Ani Yudhoyono.

"Jadi tadi sekitar pukul 11.50 Allah mentarkdirnkan Ibu Ani almarhumah didampingin Pak SBY, putra putri dan saudara-saudaranya Bu Ani," ujar Hatta Rajasa.

"Telah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini pukul 11.50 Waktu Singapore di NUH SIngapore, ibunda kita tercinta Ibu Ani Yudhoyono yang telah meninggalkan kita untuk selamanya."

Hatta Rajasa mengatakan jenazah akan disemayamkan di Kedutaan RI dan dimandikan sesuai dengan syariat Islam.

"Disalatkan di masjid Kedutaan Besar RI," kata Hatta Rajasa.

"InsyaAllah besok (Minggu) pada pukul 07.00 waktu Singapura jenazah akan diberangkatkan ke tanah air dan disemayamkan di rumah duka di Cikeas."

Baca: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Ini Keinginan Terakhir SBY untuk Mendiang Istri Tercinta

Baca: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Politisi Partai NasDem Turut Berduka Cita

Baca: BREAKING NEWS: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia di Singapura

Follow Fanpage tribunmanado

Baca: Siswi SMP Dicabuli Kakak Ipar, Berlangsung Sejak SD hingga Dilakukan di Lokasi Ini

Baca: Suara Aneh Orang yang Akan Meninggal, Perhatikan Ciri-cirinya, Sering Menguap Satu Diantaranya

Baca: Rumah Ayu Ting Ting Dilempari Pembalut dan Celana Bekas, Ternyata Begini Sosok Sang Pelaku

Follow juga akun instagram tribunmanado

 

"InsyaAllah di sana kita akan salatkan jenazah kemudian ba'da zuhur jenazah akan diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata."

Hatta Rajasa juga meminta dilapangkan dan doa untuk jenazah Ani Yudhoyono.

Baca: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Berikut Fase Leukimia yang Harus Diketahui, Serta Cara Pencegahannya

"Kami mohon doa keikhlasan, keridhoan dan dimaafkan apabila ada kesalahan ibu kita Kristiani Herawati Yudhoyono, apabila ada kesalahan-kesalahan semasa hidup Beliau kami atas nama keluarga mengucapkan ribuan terima kasih kepada sleuruh rakyat Indonesia yang begitu banyak yang memberikan simpati dan doa semasa almarumah di rawat di NUH Singapura ini."

"Pada para sahabat, sanak family yang besuk ke RS dari tanah air kami atas nama keluarga juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, semoga Allah memberikan limpahan pahala. Kami juga mohonkan doa semoga Ibu Ani Yudhoyono diberikan kelapangan, kemudahan menghadap sang Khalik, dan kami juga mohonkan dia pada semuanya."

"Dan seluruh keluarga ikhlas melepas Ibu Ani yang sangat kita cintai bersama."

Sebelumnya Ani Yudhoyono sudah 4 bulan ini dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura karena leukemia turunan dari kanker darah.

Sejak pertengahan Mei lalu, Ani Yudhoyono sempat dikabarkan membaik karena sudah diizinkan keluar dari kamar di Rumah Sakit.

Namun, saat ini kondisi Ani Yudhoyono mengalami penurunan.

Istri dari mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut bahkan dikabarkan sudah tak sadarkan diri sejak Jumat (31/5/2019) pagi.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

"Pagi tadi pukul 08.00 drop lagi dan pukul 09.00 tidak sadarkan diri," kata Ferdinand, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ani Yudhoyono sendiri belakangan diketahui sedang menjalani perawatan di Singapura untuk mengobati sakit kanker darah yang dialaminya.

Kondisi yang dialami oleh Ani Yudhoyono ini mempertegas kondisi bahwa, penyakit leukemia memiliki beberapa fase.

Dari mulai kondisi awal hingga tahapan kritis yang dialami oleh penderita leukimia.

Seperti dikutip Tribunmanado.co.id dari Wartakotalive.com, berikut ini beberapa tahapan penderita leukimia.

1. Stadium A

Pada tahap ini terjadi pembersaran kelenjar getah bening, (limafedenopati) yang mana kurang dari tiga kelompok sel darah putih yang tinggi.

2. Stadium B

Pembesaran kelenjar getah bening pada lebih dari tiga kelompok/lokasi dalam jumlah sel darah putih tinggi.

3. Stadium C

Pada fase ini terjadi pembesaran pada kelompok kelenjar getah bening atau limpa di suatu bagian tubuh, jumlah sel darah putih tinggi dan jumlah sel darah merah trombosit rendah.

Pada setiap fase, kelompok kelenjar getah bening diartikan sebagi kelenjar getah bening di suatu area tertentu seperti di leher, ketiak, atau pangkal paha.

Setiap daerah dihitung sebagai kelompok, bahkan jika kelenjar getah bening di kedua sisi tubuh membengkak, pasa setiap tahap, leukimia memiliki gejalanya sendiri.

Baca: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Berikut Fase Leukimia yang Harus Diketahui, Serta Cara Pencegahannya

Kemudian, setiap tahap dirasakan sebagai berikut ini :

Tahap A : satu-satunya gejala yang mungkin Anda miliki adalah pembesaran kelenjar getah bening, dan biasanya belum dirasakan oleh Anda.

Tahap B : Anda mungkin akan merasa lelah dan belum memiliki gejala.

Tahap C : Anda akan mengalami anemia dan cepat merasa lelah, pada tahap ini Anda akan memiliki tanda-tanda pembekuan darah abnormal, seperti mimisan atau memar.

Anda akan mengalami infeksi berulang seperti misal penurunan berat badan serta mudah berkeringat pada malam hari.

Apa saja gejala kanker darah?

Gejala kanker darah berbeda-beda tergantung jenisnya. Seperti dialami Ani Yudhoyono termasuk pada leukimia memiliki ciri-ciri khas

Meski begitu, leukimia memiliki banyak gejala yang dapat membantu mendeteksi penyakit ini ini, seperti Anemia
darah sukar membeku, sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar

Rentan terkena infeksi, nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang, sakit kepala yang intens, nafsu makan menurun, mengalami penurunan berat badan secara drastis, muncul keringat berlebih di malam hari.

Apa yang penyebab kanker darah? Penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah.

Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis.

Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.

Secara umum para ilmuan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah.

Namun, para ahli menduga bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.

Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat Anda seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka Anda pun berisiko memilikinya juga.

Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa jadi penyebab kanker darah. Di antaranya paparan bahan kimia berbahaya, paparan radiasi, serta infeksi virus tertentu.

Baca: AHY dan Sandiaga Uno Masuk Kabinet Menteri Jilid II? Jokowi Bocorkan dan Beberkan Hal ini

Apa yang meningkatkan risiko terkena kanker darah?

Tergantung pada jenis kanker darah, faktor risiko juga bervariasi pada masing-masing jenis.

Memahami faktor risiko dapat membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini berkembang.

Faktor risiko kanker darah leukemia meliputi: adanya penyakit keturunan gangguan pada imun tubuh.

Memiliki seorang saudara kandung atau kembaran dengan leukemia.

Riwayat paparan radiasi, kemoterapi, benzena dengan takaran yang tinggi.

Riwayat pada sistem imun seperti transplantasi organ.

Baca: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Sejumlah Menteri Era SBY Terlihat di NUH Singapura

Bagaimana mengobati kanker darah?

Pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta resepon pasien terhadap pengobatan. 

Beberapa pengobatan kanker darah yang umum termasuk:

1. Kemoterapi.

Kemoterapi adalah penggunaan obat antikanker yang dirancang untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.

Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan ainnya.

Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.

2. Terapi radiasi. 

Prosedur ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman saat gejala kanker darah muncul.

Dengan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker.

Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.

3. Terapi target. 

Terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

4. Transplantasi stem cell. 

Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Stem cell dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah perifer, dan darah tali pusat.

Secara umum, pengobatan yang digunakan untuk kanker darah dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk Anda.

Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi Anda.

Berita ini diramu dari berbagai sumber Wartakotalive dan Tribunwow.com

Baca: Ani Yudhoyono Tutup Usia, Inilah Kesetiaan SBY Saat Terakhir untuk Sang Istri

Follow Facebook Tribun Manado:
Follow Instagram Tribun Manado:
Subcribe Youtube Tribun Manado TV:
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved