Ratna Sarumpaet Rahasiakan Pilihan Presidennya: Enggak Boleh, Rahasia Dong
Terdakwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang masih mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, memberikan hak suaranya pada Pemilu 2019.
Namun, sebagian besar mereka sudah dipindahkan ke lapas atau rutan lainnya. Pemindahan itu, kata dia, juga sudah dilaporkan ke KPU.
"Sebab, tahanan titipan dan tahanan kota, keluar masuk di rutan kami, mobilitasnya tinggi sekali. Nah, itu sudah kita data dari awal sejak bulan lalu," paparnya.
"Berapa yang sudah pindah ke lapas, berapa yang pindah ke rutan lainnya. Semua kita koordinasikan terus dengan KPU. Nah, sekarang ada 538 tahanan yang terdata masuk di DPT," sambung Barnabas.
Ia menjelaskan, dua TPS di mana para tahanan akan mencoblos, dibuat di dekat Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan di samping Gedung Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
Kedua TPS itu, katanya, dijaga oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS seperti TPS lain.
"Serta waktu pemungutan suara dan semua prosesnya sama dengan TPS lain. Hanya saja kita menjaga lebih ketat tahanan saat mereka memberikan hak suaranya," terang Barnabas.
Menurut Barnabas, kedua TPS masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Sehingga hasil penghitungan suara di dua TPS itu nanti kita serahkan ke kelurahan setempat," ucapnya.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet meminta maaf kepada dua saksi dari pihak demonstran yang dihadirkan pada persidangannya.
Dua saksi pendemo tersebut adalah Harjono dan Chairulah. Keduanya mengaku sempat melakukan aksi solidaritas untuk mengecam penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet minta maaf membuat para aktivis kecewa, setelah membuat kebohongan soal penganiayaan dirinya.
"Saya meminta maaf ke kalian. Aku membuat kalian kecewa, kakak memang bohong," tutur Ratna Sarumpaet di Ruang Sidang Kartika Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (11/4/2019).
Ratna Sarumpaet mengaku akan tetap menjadi aktivis. Menurutnya, aktivis tidak akan melakukan korupsi hingga suap.
"Kakak memohon maaf soal itu, dan mudah-mudahan sampai akhir hidup saya, saya akan tetap menjadi aktivis. Karena, aktivis tidak mungkin korupsi, tidak mungkin kena suap, maaf sekali lagi," papar Ratna Sarumpaet.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet berterima kasih kepada penyanyi Teuku Adifitrian alias Tompi.