Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Ferolin Djorebe

Hasil Autopsi Ferolin Djorebe & Rekonstruksi Pembunuhan: Korban Patah Tulang Leher Dicekik Suaminya

Polsek Matuari mengungkap hasil autopsi jasad Ferolin Sister Djorebe (36) yang dibunuh suaminya Merlonsias Masiani

Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Aldi Ponge
Facebook Ferolin Djorebe
Ferolin Sister Djorebe bersama suami dan kedua anaknya 

Adegan demi adegan ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polsek Matuari

Suami Ferolin menggunakan baju oranye, celana pendek biru dan sendal oranye.

Ia tampak berkomunikasi dengan baik pada polisi pada setiap adegan yang terjadi.

Kanitreskrim Polsek Matuari Iptu F Pangemanan memimpin rekonstruksi ini.

Tetangga tampak menonton rekonstruksi yang berlangsung siang kemarin.

Ferolin Djorebe Meninggal di Adegan Kelima, Terungkap Sang Suami Cekik Lehernya Selama 10 Menit
Ferolin Djorebe Meninggal di Adegan Kelima, Terungkap Sang Suami Cekik Lehernya Selama 10 Menit (TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN)

Diketahui, terungkapnya penyebab kematian Ferolin Sister Djorebe (36) warga Lirang, Kota Bitung mengejutkan kerabat dan teman korban.

Awalnya korban dikira bunuh diri dengan minum sampo pada Rabu (6/4/2019). Sehingga jenazah korban pun langsung di makamkan.

Ibu dua anak ini ternyata tewas dibunuh, Marlon, suaminya. Penyebab kematian korban diketahui 25 hari setelah kematiannya.

Jenazah korban digali lalu diauopsi pada Minggu (30/4/2019). Hasilnya  Ferolin dibunuh bukan bunuh diri.

Tersangka Marlon mengaku tega membunuh istrinya karena geram selalu ceksok dengan korban. 

Apalagi korban inginkan perceraian dan tak mau hidup bersama dengan tersangka.

Saat itulah pertengkatan semakin membesar hingga tersangka kalap dan membunuh istrinya.

Mayat Digali Setelah Teman Bermimpi

Jenazah korban yang sudah dikuburkan akhirnya digali setelah desakan teman-teman kerja korban yang bermimpi didatangi Ferolin.

"Dia (korban) sering datang di mimpi, seakan-akan mau menyampaikan sesuatu. Selain mimpi, kami juga sering dengar suara tangisan perempuan. Dia kan mati penasaran, makanya kalau dibilang dia bergentayangan," ujar seorang keluarga yang enggan namanya disebutkan, Jumat (5/4/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved