Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lape Temani Prabowo Berkampanye: Janji Turunkan Tarif Listrik dan Sembako

Kampanye calon presiden wakil presiden dimulai Minggu (24/3/2019). Capres 01 Joko Widodo memilih kampanye dari Serang

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS
Prabowo Puji Mangindaan, Kagum Slogan Torang Samua Basudara 

Kabar baik lainnya adalah partai pengusung Prabowo di Sulut makin kompak. Semua perwakilan partai pengusung hadir
dalam kampanye tersebut. "Ini bukti semua kompak," kata dia.
Diketahui Prabowo datang bersama Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

Hadir pula Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sulut EE Mangindaan, Sekretaris DPD PAN Sulut Ayub Ali, Ketua DPW PKS Sulut Syafrudin Safaa, Sektetaris DPW Partai Berkarya Sulut Paulus Pangau serta anggota DPR RI Dapil Sulut Wenny Warouw.

Ferry Liando
Ferry Liando (tribun manado/ryo noor)

Punya Hubungan Emosional

Ferry Liando, pengamat politik dari Unsrat menilai, bila massa itu datang ke tempat kampanye atas dasar kesadaran mendengarkan kampanye atau tertarik pilihannya, saya kira itu luar biasa.

Jadi pukulan buat tim sukses capres Jokowi-Amin di Sulut. Peserta kampanye sebanyak 10 ribu lebih orang (klaim kubu Prabowo) bukanlah angka yang kecil. Namun demikian jangan sampai peserta kampanye itu bukan datang dengan sebuah kesadaran politik.
Pengalaman selama ini kebanyakan orang yang menghadiri kampanye adalah orang yang dimobilisasi. Dibujuk diajak oleh tim sukses.

Kalau orang datang di tempat kampanye dengan cara dibujuk atau dipaksa dengan cara diiming-imingi sesuatu maka 10 ribu orang yang hadir saat kampanye belum tentu akan sama dengan pilihannya tanggal 17 April 2019. Pengalaman di kampanye tahun 2014, ada sopir mikrolet dan tukang ojek mengakui bekerja sama dengan tim sukses. Angkotnya di sewa mendatangi lokasi kampanye, namun harus ada ketentuan yakni harus berisi penumpang. Begitu juga dengan tukang ojek, yang harus mengikutsertakan penumpang.

Ada juga pengalaman, masyarakat dibujuk dengan kaus sebagai daya tarik masyarakat untuk datang. Ada juga tim sukses menawarkan hiburan karena kehadiran artis dangdut di acara kampanye. Saat pemilu 5 tahun lalu banyak cara yang bisa dilakukan oleh panitia agar pesertanya membludak.

Masing-masing caleg ditarget harus menghadirkan massa dan memenuhi sejumlah target. Setiap caleg diwajibkan membawa sejumlah kendaraan tertentu yang harus diisi dengan penumpang. Ini bagian dari siasati memobilisasi masyarakat untuk hadir di kampanye. Semoga saja 10 ribu lebih orang yang hadir merupakan massa yang benar bersimpati dan berempati dengan Prabowo. Harus juga diakui bahwa Pak Prabowo memiliki hubungan emosional dengan masyarakat Minahasa sehingga bisa saja itu yang menjadi alasan banyaknya masyarakat yang hadir.

Capres Prabowo Subianto saat melakukan kampanye di Kota Manado, Minggu (24/03/2019)
Capres Prabowo Subianto saat melakukan kampanye di Kota Manado, Minggu (24/03/2019) (TRIBUNMANADO/JUFRY MANTAK)

Emak-emak Cari Kursi Prabowo

Prabowo sudah pulang, namun sejumlah emak masih sibuk.
Mereka sibuk mencari kursi yang diduduki Prabowo Subianto.
"Mana stou tu kursi dia da dudu akang," kata seorang emak. Ia ingin mencari kursi Prabowo sebagai kompensasi tak bisa selfie dengan idolanya itu. Sayang kursi tersebut sudah tak ada di tempat.

Hal unik lainnya, usai kampanye, sejumlah umat Muslim memilih salat di Masjid Nurul Huda yang berada samping Lapangan Ternate Baru. Saat waktu salat, kampanye masih dimulai hingga warga memilih menunaikan salat usai kampanye.
"Ini salat untuk kemenangan Prabowo," kata Umar salah satu warga.
Sejumlah warga berinisiatif untuk membantu petugas sampah memunguti sampah di lokasi kampanye.

Umat sebuah gereja yang berada di dekat Lapangan Ternate Baru, lokasi pelaksanaan kampanye melambaikan tangan kepada Prabowo saat lewat depan gereja tersebut. Saat itu, umat baru
saja selesai ibadah.

Dalam foto yang diperoleh tribunmanado.co.id, sejumlah umat terlihat mengangkat dua jari simbol nomor urut Prabowo.
Ada pula yang mengacungkan lengan. Ada pula yang hanya
melambaikan tangan. Prabowo yang berada di atas mobil menyatukan kedua telapak tangan dada.

Rolando Lombok, Wakil Ketua DPC Gerindra Manado mengatakan, para pengawal Prabowo di foto tersebut berdarah Minahasa. "Rombongan Prabowo Subianto ini 90 persen adalah orang Minahasa, mulai dari bendahara pribadi Bapak Simon Mantiri, ada juga Gleny Kairupan sahabat karib Pak Prabowo yang juga anggota dewan pembina Gerindra, sespri sampai tim pengawal adalah orang Minahasa," kata dia.

Ia bangga dengan adanya capres dari Minahasa. "Kapan lagi ada presiden yang berdarah Minahasa, saya yakin apabila Prabowo terpilih, pasti Prabowo akan memperhatikan khusus masyarakat Sulut, karena orang sekelilingnya kebanyakan berdarah Minahasa," kata dia.
Sebelumnya, sambil menanti kedatangan Prabowo, ratusan emak goyang dua jari di depan panggung utama. Mereka berjoged sambil mengangkat dua jari mengikuti alunan musik.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved