Renungan Minggu
Renungan Minggu - Roh Yang Mempersatukan
Trikotomi adalah ajaran yang mengatakan bahwa diri manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu Tubuh, Jiwa, dan Roh
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Pdt Marco Wagey MTh
* Pendeta Pelayanan Tasik Genesaret Sindulang 2
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Saudara- saudara yang diberkati Tuhan ada suatu ajaran yang mungkin kita kenal ataupun pernah mendengarkannya yaitu yang namanya “Trikotomi”. Trikotomi adalah ajaran yang mengatakan bahwa diri manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu Tubuh, Jiwa, dan Roh.
Pandangan ini berdasarkan pada pengertian bahwa Allah menciptakan manusia dengan memberikan 3 unsur utama yaitu tubuh, jiwa dan Roh. Sebagaimana juga dalam pandangan filsuf Yunani bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan yang ada dalam manusia yang hidup.
Sedangkan paham Ibrani mengatakan bahwa tubuh dijadikan dari tanah liat, jiwa adalah kehidupannya (nyawanya) dan Roh adalah bagian yang dapat merasakan, mendengar melihat dan memikirkan. Dari beberapa penjelasan ini jelas mau mengatakan bahwa Roh itu adalah bagian paling penting dalam kehidupan manusia.
Manusia memiliki tubuh, jiwa tanpa Roh sama saja tidak ada artinya. Tapi yang perlu diingat bahwa Roh itu memiliki kuasa , ada yang memiliki kuasa yang jahat (Roh Jahat) dan ada yang memiliki kuasa yang baik (Roh Kudus).
Baca: Renungan Minggu: Mengandalkan Tuhan
Baca: Renungan Minggu: Kasih Yang Mengubahkan
Kita merayakan apa yang namanya hari Raya Pentakosta bukan Pantekosta. Jadi istilah penyebutannya adalah Pentakosta bukan Pantekosta.
Pentakosta sendiri kita pahami sebagai hari ketuangan Roh Kudus atau hari dicurahkannya Roh Kudus kepada para Rasul di Yerusalem yang terjadi 50 hari setelah peristiwa kebangkitan Yesus Kristus.
Roh Kudus sendiri dicurahkan kepada para Rasul sesuai dengan yang dijanjikan Yesus Kristus setelah Ia naik ke Sorga (lih Kis 1 : 8). Roh Kudus dicurahkan kepada para Rasul sendiri yaitu untuk memperlengkapi mereka menajdi Saksi Kristus. Di sini kita melihat peran Roh Kudus yaitu yang memberi “kuasa” (dunamis, dunamo).
Saudara- saudara yang diberkati Tuhan, Peristiwa Pentakosta dalam pembacaan Alkitab kita ini terjadi dalam suasana yang begitu luar biasa.
Pertama kita melihat bahwa peristiwa ini terjadi “ketika mereka semua berkumpul di satu tempat”. Tempat apa itu kita tidak diberikan penjelasan secara detail entah itu di Bait Allah ataukah di tempat –tempat mereka bertemu namun jelasnya tempatnya itu terjadi di Yerusalem, karena Yerusalem dikenal sebagai tempat bertemunya orang –orang karena identitas Yerusalem yang dikenal sebagai kota suci, jadi ada kemungkinan mereka bersiarah atau pergi beribadah di Yerusalem.
Yang Kedua peristiwa itu terjadi karena di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di kolong langit (Ay 5).
Jadi peristiwa Pentakosta itu terjadi pada waktu orang-orang berkumpul dan adanya orang-orang Saleh.
Nah , saudara-saudara selanjutnya kita melihat dampak dari dicurahkannya Roh Kudus itu.
Yang pertama adalah terlihat oleh mata orang-orang yang berkumpul pada waktu itu tanda-tanda yang tidak pernah mereka lihat yaitu Lidah-lidah seperti nyala Api yang bertebaran dan hinggap di atas mereka, artinya tanda-tanda ini dapat terlihat oleh mata untuk meneguhkan iman para murid sendiri dan memberi keyakinan kepada orang-orang pada waktu itu.
Dampak yang kedua adalah para murid mulai berkata-kata dengan bahasa lain, hal ini menunjukkan bahwa para murid benar-benar dikuasai orang Roh Kudus untuk berkata-kata yang dapat dimengerti oleh orang-orang pada waktu itu, karena pada waktu itu orang-orang yang berkumpul datang dari berbagai bangsa (Ay 9-11).
Dan yang diperkatakan oleh para murid yang dikuasai ooleh Roh itu adalah suatu kesaksian yaitu “perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah” (Ay 11).
Baca: Renungan Minggu : Orang Beriman Selalu Hidup Bersyukur
Jadi dampak dari ketuangan Roh Kudus itu sendiri adalah meyakinkan orang-orang pada waktu itu mengenai kuasa Allah melalui Roh Kudus dan memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Lewat peristiwa Pentakosta ini sendiri orang-orang dari segala penjuru dipersatukan untuk mengenal Allah.
Hal sama seperti pemahaman Gereja Mula-Mula yang mengatakan bahwa sesungguhnya Gereja lahir pada hari Pentakosta, manakala Roh Kudus diberikan kepada manusia dengan cara yang baru untuk mengumpulkan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dalam hubungan yang baru yaitu keselamatan yang dianugerahkan Kristus.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan peristiwa Pentakosta dalam pembacaan Alkitab kita ini mau menyampaikan kepada kita semua bahwa peran Roh Kudus dalam kehidupan kita sangatlah berarti, tapi ingat kita tidak bisa menguasai Roh Kudus tapi Roh Kudus yang menguasai kita untuk menjadi saksi mengenai
perbuatan-perbuatan Allah yang besar di dunia ini. Kita diperlengkapi oleh Roh Kudus untuk berkata-kata yang benar, berpikir yang benar dan bertindak yang benar dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
Kita juga perlu memahami bahwa Roh Kudus membawa kita dalam satu kesatuan dengan persekutuan Allah bukan bukan memecah belah persekutuan kita. Hal selanjutnya adalah Allah mencintai orang-orang yang mau berkumpul dalam satu persekutuan atau yang saya bisa katakan adalah mereka yang mencintai persekutuan sebab dalam persekutuan itulah Allah menyatakan mujizatnya, dan Allah juga mencintai orang-orang yang saleh artinya mereka yang tunduk pada kehendak Allah bukan kepada kehendak manusia.
Akan tetapi kita harus menyadari bahwa kita hidup didunia yang bukan tanpa tantangan, tapi kita hidup didunia yang mengancam persekutuan kita dengan Tuhan Allah, ada banyak tawaran dunia yang bisa menjebak kita, ada banyak tawaran dunia yang bisa menghalang-halangi kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kita.
Peristiwa Pentakosta tidak diterima oleh semua orang, ayat terakhir dalam pembacaan Alkitab kita ada kalimat yang menyatakan bahwa ada orang-orang yang malahan tidak menerima persitwa Pentakosta itu dengan mengeluarkan kalimat sindiran “mereka sedang mabuk anggur” (Ay13).
Baca: Ini Komentar Pdt Marco Wagey MTh soal Gloria Tesalonika Lomboan yang Punya Karunia Penglihatan
Artinya kita akan berhadapan dengan suara-suara seperti itu ketika kita berupaya berkata-kata yang benar tentang kehendak Allah. Tapi biarlah melalui momentum perayaan hari Pentakosta ini kita bisa mulai menyadari bahwa Roh Kudus atau Roh Tuhan menginginkan kita menjaga kekudusan persekutuan di dalam Kristus termasuk Gerejanya. Amin