Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tim SAR Amputasi Kaki Penambang yang Terjepit Batu: Begini Nasib Tedy

Proses pencarian korban longsor pertambangan emas tanpa izin (PETI) di goa Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
ISTIMEWA
Prajurit Marinir Bantu Evakuasi Korban Longsor Tambang Busa Bakan 

"Segala upaya dari kepolisian akan dilakukan secara optimal dari pengerahan personel maupun peralatan yang kita miliki," katanya. Unit K-9 berjumlah 10 orang dipimpin kasubdit Gasum Sabhara untuk membantu melakukan evakuasi.

Ketua DPRD Sulut Andrei Angoouw
Ketua DPRD Sulut Andrei Angoouw (Tribun manado / Ryo Noor)

DPRD Siapkan Perda Tambang Rakyat

Tragedi longsor PETI di Bakan, Kecamatan Lolayan, Bolmong mengundang keprihatinkan publik di Sulawesi Utara. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Andrei Angouw menyesalkan kejadian itu.

"Kepada keluarga korban yang meninggal dunia kami menyampaikan turut berduka cita, sementara kami juga berharap korban yang masih terjebak bisa segera ditemukan, semoga masih bisa diselamatkan," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Kamis kemarin.

Andrei mengatakan, kecelakaan di lokasi PETI masih terjadi. Ia berencana memanggil Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sulut. "Kita akan panggil Dinas ESDM, pengawasan pertambangan kan dari dinas ini," ujar dia.
DPRD Sulut ingin mengetahui sejauh mana upaya dan langkah Dinas ESDM mengatasi masalah ini. "Idealnya kan bisa dijadikan tambang rakyat dan dikelola," ujar dia.

DPRD masih harus menyesaikan Perda Pertambangan dan Mineral. Kata Andrei, adanya kasus ini, perlu dilihat lagi pasal yang mengatur semisal standar keselamatan kerja. Lantamal VIII Manado menurunkan Batalyon Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung untuk membantu proses evakuasi.

Menurut Laksamana TNI Gig JM Sipasulta selaku Komandan Lantamal VIII Manado, pihaknya menerjunkan satu satuan setingkat peleton (SST) ke di lokasi. "Ada puluhan penambang ilegal yang tertimpa longsoran tanah sehingga butuh begitu banyak personel untuk melakukan evakuasi," kata Sipasulta melalui Kadispen Lantamal VIII Mayor Laut (T) Jusuf Ali, Kamis kemarin.

Tak hanya menerjunkan personel, Danyonmarhanlan VIII Bitung Letkol (Mar) Nandang Pernama Jaya juga sangat prihatin dan terus berbelasungkawa kepada keluarga yang terkena musibah. "Apa yang kami lakukan ini sebagai wujud manunggal dengan rakyat untuk turut serta membantu mengatasi kesulitan warga khususnya yang sedang tertimpa bencana alam longsor," jelas Nandang.

Herson Mayulu (H2M), calon anggota DPR-RI Dapil Sulut ikut mendoakan para penambang. Di hadapan 2.000-an tim pemenangannya, H2M mengungkapkan, kesedihan yang mendalam atas tragedi itu.

Diapun mengajak, agar semua tim suksesnya, untuk mendoakan para korban longsor. "Mari kita mendoakan para saudara kita, para pekerja tambang tradisional di Desa Bakan, Bolmong, yang tertimpah musibah longsor," ujarnya, Kamis.

Semoga mereka yang meninggal, oleh Allah SWT diberikan tempat yang layak disisinya. "Kepada mereka yang saat ini belum ditemukan, semoga diberikan keselamatan, serta para keluarga korban diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini," ucap mantan Bupati Bolsel dua periode ini.

Bupati Bolsel Iskandar Kamaru menyampaikan rasa dukanya. "Mari kita sama-sama doakan para korban agar bisa diterima disisi Allah," ujarnya.
Ia juga berharap bagi para korban yang belum dievakuasi agar selalu dalam lindungan Allah. "Semoga bisa pulang dengan selamat dan berkumpul lagi dengan keluarga," tegasnya.

Harus Ada Analisa Risiko

Pengamat pertambangan, Andrei Wowor mengatakan, biasanya pekerja tambang memakai pedoman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Itu diawasi oleh Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi. Itu diaplikasikan dengan rapat pendahuluan. Dilakukan setiap pagi sekitar 15 menit.

Pekerjaan dan aktivitas itu harus melalui analisa Job Safety Environment Analysis (JSEA). Memindahkan barang pun dianalisa risikonya. Formulir JSEA itu ditandatangani mandor. Analisa itu meminimalisasi risiko pekerjaan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved