Refleksi Perjalanan Ziarah GMIM: Antara Yakobus, Yohanes dan Wenas
Ziarah sekaligus dapat digunakan sebagai upaya kita memohon pertolongan Tuhan untuk masalah-masalah yang sedang kita alami
Tetapiwaktu dilihat sebagai garis lurus yang bergerak maju, seperti halnya bangsa Israel yang keluar dari perbudakan Mesir dibawah pimpinan Musa.
Tantangan selalu menghadang di tengah jalan. Tetapi, mereka juga mengalami menyertaan dan pertolongan Tuhan..
Dengan berziarah kita juga melewati periode periode hidup termasuk dalam pelayanan GMIM dimana perjalanan arak arak umat Tuhan memasuki perenungan diri untuk memahami kehadiran Tuhan dalam perjalanan kita.
Yakobus
Dalam bahasa Ibrani יעקב, Yaʿaqov; artinya “si pegang tumit” (Yun:Lakobos). Yang kemudian pengertian nama itu diberi makna baru sebagai “Tuhan melindungi” Ia adalah Putra dari Zebedeus dan salome (Mat 27:56) yang juga merupakan saudara Yohanes (Yoh 19:25) mereka sering disebut “Boanerges” yang artinya anak anak guru.
Yesus memberi nama belakang kakak beradik Yakobus dan Yohanes untuk menekankan kesembronoan mereka (Mrk 3:17) sebab karakter mereka yang selalu tampil berani dan yang sangat bersemangat dan ambisius. dimana mereka berani mengungkapkan pikiran yang cenderung mengkesampingkan dan merendahkan orang lain di sekitarnya.
Yakobus sangat berkeinginan untuk “ duduk” di sisi Yesus, jika kelak memerintah sebagai raja, Mrk 10:35-45. Walau mendapat intens penolakan terhadap kredebilitas Yakobus dimata publik namun Yesus member hak “apoleget” terhadap stigma kekuasaan dalam tim work yang harus memiliki satu persepsi terhadap pandangan dan interpretasi kekuasaan tersebut : “barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan”.
Keinginan untuk “duduk” dan keinginan terhadap “kedudukan” memiliki terminology yang berbeda dalam aspek pelayanan Kepada Yesus. Jauh lebih berbahaya menggantikan posisi kristus sebagai kepala gereja dari sekedar untuk duduk disamping Yesus.
Dalam perekrutan nominator kerasulan, Yesus melihat ada kekuatan “spirit” dari dalam diri yakobus di balik kelemahan sebagai “manusia” Yesus tidak menginginkan kemunafikan hanya ditutupi dengan sebuah senyum , sebuah karakter atau sebuah rekayasa yang akan merusak kabinet kerasulan yang menghadirkan kepemimpinan yang pragmatis.
Itu sebabnya Yesus memberi pembedaan antara kekuasaan sekuler dengan kekuasaan ‘kerajaan Allah” dalam perspektif duduk disebelah kanan dan kiriNya.
Yesus mempoles karakter Yakobus yang pragmatis berubah menjadi “spirit religious” yang konsisten menyuarakan suara kritis profetis kerasulan yang tidak mudah terjinak oleh kekuasaan dan kepentingan politis. Raja Herodes Agripa I, pada antara thn 41-44 M, Kis12:2, menangkap Yakobus dan dibunuh dengan pedang -dipancung- sampai mati, harga sebuah konsistensi yang lahir dari dalam hati manusia yang memiliki karakter keras tetapi disanalah Yesus memoleg Yakobus untuk melihat Gereja Tuhan dalam perjalanan ziarahnya harus berdiri dalam “hati” yang memiliki komitmen untuk siap melayani bukan dilayani.
Yohanes
Yohanes -Yunani, Ioanes, dari kata Ibrani, Yeho-nah,Yohanan:secara harfiah berarti Burung Merpati- adalah nama yang umum pada masa Perjanjian Baru. Yohanes artinya, YHWH memberikan karunia, TUHAN Allah adalah berkat artau Berkat dari TUHAN Allah.
Keluarga Zebedeus -berasal dari Galilea- termasuk keluarga yang cukup kaya dan terpandang. Ia memiliki armada kapal dan beberapa asisten yang menolongnya dalam bisnis perikanan, Mrk 1:19-20.
Ia anak bungsu dari pasangan Zebedeus dan Salome. Bersama dengan Yakobus -kakaknya- disebut juga atau mendapat gelar Anak-anak Guruh, Mrk 3:17.Ketika dipanggil Tuhan Yesus, Yohanes -ia menjadi murid Tuhan Yesus yang paling muda- mungkin baru meninggalkan masa remajanya atau berada dalam usia dewasa dini. Ini menunjukkan bahwa ia belum mencapai kedewasaan kepribadian.
Hal tersebut tercermin pada sifat-sifatnya, yang menunjukkan bahwa : sangat pemalu dan segan untuk bicara mengenai diri sendiri, tidak mau menonjokan diri, termasuk tidak pernah menyebut namanya dalam Injil, tetapi memakai kategori orang orang ketiga atau menyembunyikan identitasnya dengan satu ungkapan seperti “Murid Yang Dikasihi Yesus” mempunyai sifat yang tidak toleran, cepat tersinggung terhadap hal-hal yang ia anggap tidak benar, sangat keras untuk melawan orang-orang yang bertantangan dengan pemahamannya,bersama Yakobus diberi gelar Boarnerges atau anak-anak guruh, mungkin karena mereka orang Galilea yang penuh vitalitas dan bersegera, kurang mengindahkan disiplin dan kadang-kadang salah arah, Luk 9:49 Dengan segala kepribadian -kekurangan dan kelebi-hannya- Yohanes dipanggil Tuhan Yesus untuk menjadi salah satu murid-Nya.