Jokowi Dituduh Uraikan Data Salah Saat Debat Capres, Simak Kebenarannya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi ramai diperbincangkan akibat kesalahan data yang ia sampaikan dalam debat capres kedua Pilpres 2019
"Pak Prabowo juga pernah salah soal selang di RSCM. Itu juga tidak tepat. Artinya kita harus letakkan pada porsi sebenarnya," ujar Yustinus.
Kemudian Yustinus menjelaskan dari konteks ilmu ekonomi dimana data tidak dapat dipotong 1 tahun saja.
"Kalau klaimnya tidak ada itu menjadi tidak tepat. Tapi kalau klaimnya menurun itu tepat,"ujar Yustinus.
"Lalu komparebility. Menilai itu membandingkan. Dibandingkan dengan data sebelumnya, dengan negara lain, da nbenchmark. Itu untuk menilai sebuah klaim atau data. Jadi masih bisa dipahami sebagai explainatory," kata Yustinus.
Masalah Prabowo
Berikutnya terkait tuduhan Jokowi menyerang pribadi, Yustinus beranggapan hal tersebut salah.
Menurut Yustinus, para calon pemimpin di negara maju bahkan selalu membuka SPTnya ke publik.
Makanya, kata Yustinus, bagi calon pemimpin tak ada lagi kata rahasia.
"Jadi yang mau jadi pemimpin poliitk jangan bicara soal kerahasiaan lagi," ujar Yustinus.
Menurut Yustinus, masalah justru ada di pihak Prabowo lantaran klaim Prabowo.
"Yang jadi masalah adalah Pak pabowo setiap saat mengklaim bangsa ini sangat timpang, ada pemusatan kepemilikan yang luar biasa," ujar Yustinus.
"Dan jargonnya adalah keadilan sosialmewakili wong cilik. Tapi di saat bersamaan memiliki lahan yang luas," ucap Yustinus.
"Artinya sejak data ini terbuka, legitimasi pak prabowo sebagai moral unutk mengklaim ketimpangan sebagai jargon politik itu sudah gugur.
Keunggulan Jokowi di Debat Capres Kedua
Berikutnya Yustinus menyampaikan beberapa keunggulan Jokowi terhadap Prabowo di debat kedua Pilpres 2019.