Wagub Ingatkan Para Kepsek SMP-SMA, “Dana BOS Jangan Pakai For Bauru”
Wagub menyinggung perhatian pemerintah daerah mengalokasikan dana besar untuk pendidikan tapi tak dijawab dengan prestasi.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Fernando Lumowa
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berbicara keras di hadapan ratusan kepala SMP dan SMA se-Sulut, Senin (18/2/2019).
Berbicara usai penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Sulut dan Bank SulutGo terkait penyaluran Dana BOS 2019 di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Wagub menyentil kualitas pendidikan di daerah ini.
Kata dia, perhatian pemerintah daerah mengalokasikan dana besar untuk pendidikan tak dijawab dengan prestasi.
Tahun lalu, kata Wagub, prestasi sekolah di Sulut berada pada urutan 28 dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Seharusnya pendidikan kita bisa 10 besar. Kalau masih di bawah, percuma BOS ratusan miliar," ujarnya.
Baca: Soroti Dana BOS Pendidikan Senilai Rp 140 Miliar, Wagub Sulut: Jangan Sampai Terkatung
Baca: Dikejar Rentenir Hingga Memohon di PLN, Berikut Kisah Para Kepsek yang Dana Bos nya Belum Cair
Merosotnya prestasi pendidikan itu tercermin pada penerimaan CPNS beberapa waktu lalu. Calon yang lolos passing grade rata-rata tak lebih dari 10.
"Karena passing grade tak capai, diturunkan pakai sistem rangking saja," katanya.
Ia menyentil sekolah negeri bercermin ke sekolah swasta. Wagub mencontohkan anaknya.
"Anak saya di MIS. Selesai normal sore jam 5, karena mau ujian, lanjut les yang diberikan sekolah sampai malam," katanya.
Ia membeber, Pemprov Sulut telah menganggarkan 22 persen dari APBD untuk pendidikan. Padahal sesuai amanat UU cuma 20 persen.
"Ada sekitar Rp 240 miliar anggaran di APBD provinsi,” kata dia.
BERITA POPULER:
Baca: Taufik R Gani Ternyata Punya Kebiasaan Pamer, Uang Hasil Curian Ditukar ke Pecahan Rp 50 Ribu
Baca: Tim Cyber Amankan Akun Facebook Pembuat Postingan Soal Penganiayaan, Bripda Juteri: Saya yang Korban
Baca: Polda Sulut Sebut Pemilik Buaya Merry yang Terkam Deasy Tuwo Tidak Ditahan karena Faktor Usia
Ia minta kepala sekolah sebagai pengelola anggaran mengedepankan pertanggungjawaban.
"Saya minta dana BOS jangan untuk perjalanan dinas apalagi jangan ada yang pakai 'for bauru' (pijat)," katanya.
Demi efisiensi dan efektivitas, Wagub minta Diknas Sulut memaksimalkan peran 10 kantor cabang Dinas Pendidikan yang ada.
"Supaya tidak ada yang waktunya habis di jalan konsultasi koordinasi dana BOS. Bolsel ke Manado lima jam, Bolmut enam jam. Berikut di cabang dinas saja," saran Kandouw. (*)