Soal Ekonomi Makro dan Jalan Tol, Said Didu dan Dahnil Simanjuntak Ingin dapat Kuliah dari Jokowi
Muhammad Said Didu dan Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku ingin ikut menghadiri kuliah ekonomi makro dan jalan tol dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan tersebut soal larangan menggunakan jalan tol apabila tidak mau mendukung petahana Jokowi.
Diberitakan Kompas.com, pernyataan kontroversial itu dilontarkan Hendrar ketika menghadiri silahturahmi Jokowi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah, di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2/2019).
Dalam acara itu, Hendrar datang sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Semarang.
Baca: Soal Pengangkatan Penyuluh Pertanian sebagai PNS, Jokowi Jelaskan Perlu Payung Hukum
Baca: Lumi Terpilih Kembali Ketua DPP Kawangkoan
Hendrar menyapa para tamu undangan di panggung, sebelum Jokowi tiba.
Dalam kesempatan itu, Hendrar mulai bertanya tentang jarak tempuh dari Jakarta ke Semarang.
Sebagian hadirin menjawab 5 jam.
Hendrar juga menanyakan jarak tempuh Semarang-Surabaya bila lewat tol.
Beberapa pengusaha yang hadir menyebut jarak tempuhnya 3 jam.
Hendrar kemudian mengatakan, adanya jalan tol memudahkan transportasi dan mobilisasi.
Ia pun menyebut itu adalah hasil kerja keras Jokowi selama jadi presiden.
Oleh sebab itu, Hendrar mengugkapkan, warga yang tak mau dukung Jokowi tidak boleh menggunakan tol yang dibangun pemerintah.
"Disampaikan ke saudaranya di luar sana. Kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol," ujar Hendrar.
Omongan Hendrar lantas disambut para hadirin dengan riuh.
Artikel ini telah tayang di tribunwow.com dengan judul
http://wow.tribunnews.com/2019/02/04/dahnil-anzar-sebut-ingin-dapat-kuliah-ekonomi-makro-dan-jalan-tol-dari-jokowi-said-didu-ikuttttt?page=all