Balas Pernyataan Prabowo, Sri Mulyani Ciptakan Puisi ‘Kala Kamu Menuduh Aku Menteri Pencetak Uang’
Pada puisi tersebut Sri Mulyani membalas dengan menyebutkan apa saja yang berhasil dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan uang negara.
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.
KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.
Bagaimana engkau?
Baca: Prabowo Sindir Sri Mulyani : Jangan Sebut Menteri Keuangan Tapi Menteri Pencetak Utang
Sebelumnya mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri angkat bicara soal utang pemerintah yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Menurutnya, hanya di Indonesia persoalan utang menjadi bahasan politik di masa kampanye jelang Pilpres 2019.
"Isu utang hanya dibahas di Indonesia, di negara lain tidak ada," kata Chatib saat ditemui usai acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (30/1) lalu.
Menkeu di era pemerintah Susilo Bambang Sudhoyono ini mencontohkan kondisi serupa yang terjadi di Yunani pada masa lalu. Namun, utang menjadi isu politik sebab negara tersebut mengalami krisis keuangan.
Ia menjelaskan, saat itu, rasio utang Yunani terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai lebih dari 100 persen. Sementara rasio utang Indonesia tak sampai 30 persen dari PDB. Angka tersebut jauh di bawah batas maksimal sebesar 60 persen terhadap PDB.
Baca: IMF Peringatkan Utang Pemerintah Rp 4.418 Triliun: Simak Penjelasan Sri Mulyani
Dalam forum yang sama, Sri Mulyani mengakui pada masa kampanye masyarakat meributkan soal jumlah utang pemerintah yang menyentuh Rp 4.418,3 triliun.
"Orang-orang terobsesi bicara jumlah utang, pajak dan defisit, bukan bagaimana penggunaan instrumen fiskal dan kebijakan pemerintah menjaga ketahanan ekonomi kita di tengah tekanan yang ada," kata Ani di hadapan sekitar 700 investor lokal dan asing di acara MIF.
Rizal Ramli ikut mengkritik pemerintah yang mengandalkan impor dan menambahkan utang. Menurutnya, bunga untuk membayar utang bisa dialihkan ke hal lain seperti menjadi pengadaan lahan bagi para petani.
"Ini pemerintah satu hari utang baru Rp 1,24 triliun, satu hari lho, masih ada nih berapa bulan lagi, 100 hari lagi, kaliin aja tuh. Jadi pemerintah ini prioritasnya bikin seneng petani di Thailand, Vietnam, petani garam di Australia, yang kasih utang ke Indonesia, bunganya 8,5 persen paling tinggi di kawasan Asia Pasifik, negara lain yang bikin surat utang bunganya hanya 5-6 persen," ujarnya.
Baca: Mengapa Youtuber, Selebgram dan Vlogger akan Dikenakan Pajak? Sri Mulyani Sebut Nama Ria Ricis
"Jadi investor internasional senang banget dengan Menkeu SPG Bank Dunia ini," ucap dia dalam diskusi publik "Jokowi Raja Impor?" di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Selasa (29/1) lalu.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti pun enggan memberi komentar terkait pernyataan RR.
"Ngawur. Saya tidak perlu memberi komentar untuk penyebar hoaks," kata Frans. (*)