Rocky Gerung Sebut Laporan Polisi Tim Sukses Jokowi-Ma'aruf adalah Laporan Dungu
Rocky Gerung buka suara soal ketidakhadirannya untuk memenuhi panggilan dari pihak kepolisian atas laporan dugaan tindak pidana penistaan agama
"Jadi kalau Anda bilang itu fiksi dan kata itu menjadi penyoratif, jadi Anda tidak memperbolehkan anak Anda membaca fiksi karena sudah dua bulan ini kata fiksi sudah menjadi kata yang buruk," sambungnya.
Baca: Bawaslu, Jaksa, dan Polisi Keroyokan Tangani Kasus Bahan Kampanye Oknum Caleg Nasdem di Kampus
Baca: Wakapolda Sulut Ikut Berzikir dengan Jemaah Masjid
"Kitab suci itu fiksi bukan? Siapa yang berani jawab, kalau saya berbicara bahwa fiksi itu adalah imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai, belum tiba, babat tanah jawi itu fiksi," tanya Rocky Gerung.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos (akhir, tujuan, sasaran-dalam bahasa Yunani), dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," imbuhnya.
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi," ucapnya.
Rocky Gerung menyebutkan jika fiksi itu kreatif, sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telos-nya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunwow.com dengan judul
Tak Hadiri Panggilan Polisi, Rocky Gerung: Peristiwa Setahun Lalu Kok Enggak Diproses-proses