Tim Macan Dikabarkan Ringkus 5 Perampok di Rumah Camat Mapanget di Lombok, Ini Kata Kapolresta
Tim Macan Polresta Manado membekuk terduga pelaku perampokan di rumah Camat Mapanget, Reintje A Heydemans yang berada di Perumahan Griya Paniki
Penulis: Tirza Ponto | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tim Macan Polresta Manado membekuk terduga pelaku perampokan di rumah Camat Mapanget, Reintje A Heydemans yang berada di Perumahan Griya Paniki (GPI) pada Sabtu (12/1/2019) lalu.
Tim andalan Polresta Manado ini berhasil menangkap lima terduga pelaku perampokan.
Informasi yang dihimpun wartawan tribunmanado.co.id, Tim Macan Resmob Polresta Manado berhasil menangkap empat terduga pelaku di wilayah Lombok Tengah setelah melarikan diri. Sementara satu terduga pelaku lainnya ditangkap di wilayah Minahasa Utara.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, ketika dikonfirmasi wartawan tribunmanado.co.id mengenai adanya penangkapan terduga pelaku perampokan di GPI, mengatakan singkat.
"Nanti aja ya bro," singkat Bawensel.
Baca: Update Terbaru Kasus Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, Ini Kata Kapolres Manado
Baca: Camat Mapanget Kisahkan Tentang Perampokan di Rumahnya, Seorang Pelaku Bertato Burung di Lengan
Baca: Kapolresta Manado Sudah Kantongi Identitas Pelaku Perampokan Rumah Camat Mapanget
Baca: 11 Fakta Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI: Kronologi, Ciri Perampok hingga Kekurangan Sekuriti

Seperti diberitakan, Rumah Camat Mapanget Reintje Heydemans di Perumahan Griya Paniki Indah Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget dimasuki perampok, Sabtu (12/1/2019) sekira pukul 2 dini hari.
Selain menggasak harta benda, kawanan perampok tersebut juga menyekap camat serta lima anggota keluarga lainnya.
Camat, sang istri serta dua keponakannya disekap di kamar bawah.
Sedang ibunda dari Camat serta seorang anaknya disekap di kamar depan.
Kawanan perampok yang memakai penutup muka berhasil menggasak sebuah sepeda motor, uang tunai 5 juta, perhiasan emas, mutiara, 7 buah ponsel, pakaian serta sepatu.
Kejadian tersebut bak sinetron horor, penuh ketegangan, intrik serta drama.
Baca: Perampokan di GPI, Toar Palilingan: Perlu Pos Polisi dan Pengamanan Tiap Blok
Baca: Bawensel : Percayakan Kepada Aparat untuk Ungkap Kasus Perampokan

Rico salah satu keponakan Camat terjaga Sabtu (12/1/2019) sekira pukul 02.00 Wita dengan sebilah pisau di lehernya. Ia yang kala itu tidur di sofa ruang tengah, kaget setengah mati.
"Saya dibangunkan, kaget, sebuah parang telah menempel di leher saya," kata dia.
Parang itu, kata dia, dipegang seorang berpakaian hitam dengan tutup muka. Hanya tampak mata dan mulutnya.
Ada seorang lagi juga memakai tutup muka dan pegang parang. Rico lantas dituntun dua orang itu ke kamar tengah. Di sana ada Ria, ponakan Camat lainnya.
"Saya dan Ria disuruh naik ke kasur, mereka lantas membongkar lemari milik Ria," kata dia.
Sepuluh menit di kamar itu, dua orang itu minta dibawa ke kamar Camat. Rico mereka bawa, sedang Ria dikunci di kamar itu. Kamar Camat ada di atas.
"Dua orang itu todong saya dengan parang sambil naik tangga, " kata dia.
Detty Emor istri Camat menuturkan, kedua pelaku tersebut meminta ia sang suami serta Rico naik ke kasur, lemari di kamar itu dibongkar.
"Seorang di antaranya berkata kami hanya cari duit, " kata dia.
Disebut Detty, ia sempat menjerit ketakutan, seorang di antaranya meminta agar ia diam.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel turun langsung melakukan penyelidikan di rumah Camat Mapanget yang mengalami pencurian dan anggota keluarganya disekap di Perumahan GPI, Jalan Markisa 1 Nomor 10, Minggu (13/1/2019).
Bicaranya tenang namun dengan nada memaksa. Detty bercerita, para pelaku itu tak menemukan uang banyak. Hanya kalung emas dan mutiara.
Dengan ekspresi kecewa seorang di antaranya lantas menyatakan kepada seorang lainnya. "Uang mereka ternyata tak disimpan di sini, " beber dia.
Setelah bermufakat selama beberaa detik, kedua pencuri minta ponsel mereka. "Ponsel itu lantas diisikan ke tas oleh seorang yang bertubuh besar, " kata dia.
Kemudian kedua orang pencuri tersebut menggiring ketiganya ke kamar Ria. Mereka disekap di sana.
Detty melihat sang suami sudah mengeraskan kepalan tangan.
Camat Mapanget Rein Heydemans seorang karateka dan baru saja latihan.
"Tapi saya tenangkan dia, saya katakan, mama dan anak mereka sandera di kamar depan," kata dia.
Sebut Dety, seorang pencuri menyekap mama dan anaknya di kamar depan. Sang anak ketakutan, sembunyi di bawah selimut. "Sedang mama malah mendebat pencuri tersebut," kata dia.
Ria kepada tribunmanado.co.id, membeber ciri dua orang yang menyekapnya. Seorang bertubuh besar dan berlogat Indonesia. Dia jarang bicara.
"Seorang lagi bertubuh gempal, bicaranya campur Manado Indonesia, saya perhatikan ada tato burung di lengannya,” ujarnya.

Ria tidak beruntung. Pencuri menemukan kunci motornya. Motor itu dibawa lari. Ketika pencuri membawa kameranya, Ria memohon kepada seorang pencuri yang membawa kameranya.
Di luar dugaan, pencuri tersebut mengembalikan kamera tersebut. "Saya tak mengira ada pencuri yang seperti itu, " kata dia.
Camat Rein Heydemans mengatakan, pencuri diduga masuk lewat kamar depan yang dihuni ibu serta anaknya.
Ia menduga pencuri berjumlah 4. "Dua sekap saya dan istri serta dua ponakan, satu sekap mama dan anak saya, seorang lagi ada di luar, " kata dia.
Ia heran karena seorang pencuri sempat menyebut nama anaknya. "Ini semua sudah saya laporkan ke polisi," kata dia.
Menurut Camat, pencuri juga membongkar mobilnya. Ban mobil dikempiskan, kuncinya dibuang.
Usai kejadian itu, Camat langsung mengumpulkan keluarganya untuk berdoa.
"Ada enam orang, kami langsung berdoa, bersyukur, barang boleh hilang tapi nyawa kami Tuhan selamatkan," kata dia.
Baca: Pasca Perampokan di GPI, Vicky Minta Kepala Lingkungan Intensifkan Siskamling
Baca: Hadiri HUT Ke-19 GMIM Kinamang, Wali Kota Vicky Bicara soal Banjir Bandang dan Perampokan
Baca: Perampokan di GPI, Dua Rumah di Kompleks Rumah Camat Mapanget Juga Dibobol saat Natal Tahun Lalu
Baca: Belum Lama Dilantik, Kapolsek Mapanget ‘Disambut’ Kasus Perampokan di Rumah Camat
Dia mengatakan, akan bertemu manajemen perumahan GPI pasca-peristiwa pencurian dan penyekapan di rumahnya.
"Saya akan tanya manajemen soal keamanan kompleks ini, " kata dia.
Sebut Rein, pencurian memang biasa terjadi di perumahan itu. Dua rumah tetangganya kecurian saat Natal tahun lalu.
"Rumah depan saya juga pernah kecurian, " kata dia.
Sebut Rein, ia sempat akan memasang CCTV di rumahnya. Tapi belum sempat dilakukan, pencuri sudah keburu datang. Dikatakan Rein, ada bukti CCTV milik satu restoran yang sudah diberikan ke polisi.