Perampokan GPI
Update Terbaru Kasus Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, Ini Kata Kapolres Manado
Polresta Manado terus melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan di Rumah Camat Mapanget Reintje A Heydemans
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Polresta Manado terus melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan di Rumah Camat Mapanget Reintje A Heydemans, yang berada di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI), yang terjadi Minggu (13/1/2109) lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, ke wartawan tribunmanado.co.id, Jumat (18/1/2019) tadi.
"Anggota saya sementara melakukan pengembangan di lapangan sampai sekarang," jelasnya.
Kapolresta meminta warga untuk bantu berdoa agar pihaknya cepat pengungkapan kasus tersebut.
Baca: Kisah Pilu Gadis Manado Dijual Pacar di Prostitusi Online, Dipaksa Layani Pelanggan hingga Tarifnya
"Belum ada yang tertangkap, tapi anggota saya terus lakukan pengembangan. Bantu berdoalah, semoga para pelaku cepat tertangkap ya," harap Bawensel.
"Jika ada yang d icurigai disekitar, harap dilaporkan segera ke kantor Polisi terdekat," tutupnya. (Juf)

11 Fakta Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI: Kronologi, Ciri Perampok hingga Kekurangan Sekuriti
Kasus perampokan yang terjadi di Rumah Camat Mapanget, Rein Heydemans, Perumahan GPI, Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kota Manado sempat mengebohkan warga Sulawesi Utara (Sulut)
Perampok yang diduga berjumlah 4 orang masuk ke dalam rumah lewat jendela saat penghuni rumah sedang di dalam.
Tak ada korban jiwa dalam penyanderaan tersebut. Namun sejumlah barang milik korban dibawa para pelaku.
Berikut deretan fakta kasus perampokan di rumah camat Mapengat, Manado yang dihimpun tribunmanado.co.id pada Senin (14/1/2019):
1. Kronologi
Rico terjaga Sabtu (12/01/2019) dengan sebilah pisau di lehernya.
Rico kala itu tidur di kursi ruang depan rumah Camat Mapanget Rein Heydemans di Perumahan Griya Paniki Indah Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Baca: Gadis 13 Tahun Asal Manado Dijual Pacarnya di Prostitusi Online, Sekali Layani Tamu Rp 1 Juta
"Saat dibangunkan, saya kaget karena sebuah pisau telah menempel di leher saya," kata dia.
Pisau itu, kata dia, dipegang seorang berpakaian hitam dengan tutup kepala.