6 Kesalahan dalam Diet Keto yang Buat Berat Badan Tak Kunjung Turun
Diet ketogenik adalah metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah kuantitas protein, bebas karbohidrat kecuali dari sayur
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diet ketogenik atau diet keto adalah metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah kuantitas protein, bebas karbohidrat kecuali karbohidrat dari sayuran.
Metode diet ini biasanya digunakan untuk penyembuhan epilepsi tanpa menggunakan obat-obatan, selain itu, metode diet ini dirasakan bisa sebagai cara membunuh sel-sel kanker.
Diet keto juga telah menjadi pola diet populer yang diklaim ampuh menurunkan berat badan.
Baca: Awalnya Gatal Tiba-tiba Membengkak, Kepala Mahasiswi Ini Membesar seusai Memakai Cat Rambut
Tapi, tak semua orang yang mempraktikan pola diet ini mendapatkan hasil yang diharapkan.
Terkadang, saat menerapkan pola diet ini kita tak menyadari beberapa kesalahan yang kita lakukan.
Padahal, kesalahan itulah yang membuat gagalnya tujuan kita untuk memiliki berat badan ideal.
Dilansir dari Men's Health, berikut enam kesalahan dalam diet keto yang membuat berat badan sulit turun.
Baca: Peserta Reuni 212 Berinisiatif Kumpulkan Sampah Setelah Acara
1. Makan terlalu banyak kalori
Diet keto merupakan pola diet yang membatasi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak, yang cukup padat kalori.

Dalam setiap gram lemak mengandung 9 kalori, sementara dalam setiap gram karbohidrat mengandung 4 kalori.
Jadi, ketika kita menurunkan jumlah karbohidrat dan menggantinya dengan lemak, kita mungkin meningkatkan jumlah kalori dalam diet kita.
Baca: Netizen Tuduh YG Entertainment Blokir Video Lazy Jennie
Menurut Ginger Hultin, selaku pakar nutrisi dan diet, diet ketogenik dirancang untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Jadi, jika kita mengkonsumsi terlalu banyak kalori untuk kebutuhan harian, ada kemungkinan lemak tertimbun di tubuh seperti yang terjadi pada pola diet apapun.
Jika kita akan mencoba diet keto, sebaiknya kita berkonsultasi dengan ahli diet untuk menentukan berapa banyak kalori dari lemak yang harus kita konsumsi setiap harinya.
2. Tubuh tak benar-benar mengalami ketosis