Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Olly Kampanyekan Minyak Kelapa Sulut: Netizen Apresiasi Produk Lokal Sasar PNS

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menggalakkan gerakan konsumsi kembali minyak kelapa asli Sulut.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Ist
Gubenur Sulut, Olly Dondokambey turun tangan mengolah kopra 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menggalakkan gerakan konsumsi kembali minyak kelapa asli Sulut. Gerakan ini ia gagas sebagai upaya solutif untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa Sulut.

Olly mengunggah foto di akun Instagram tengah beraktivitas mengolah kopra. Di foto itu, Olly nampak duduk mengenakan kaus putih, bertopi koboy dan bercelana pendek, tengah mencungkil buah kelapa dari tempurung.
Ia duduk bersama seorang pria di antara tumpukan kopra dan tempurung kelapa. Unggahan foto itu mendapat respons positif dari netizen.

Akun Sofie3051 misalnya menyampaikan apresiasi.
Mantap pak Gub. ?????? Kelapa adalah iconnya Sulawesi Utara dengan demikian kelapa hrs dilestarikan sambil mengadakan inovasi2 produk buah kelapa yang bisa cepat menghasilkan keuntungan untuk kesejahteraan petani kelapa di Sulawesi Utara.

Selain mengunggah foto di medsos, Humas Pemprov Sulut juga mengunggah sebuah video menyangkut penggunaan minyak kelapa asli Sulut.

Pada narasi video itu, diuraikan menyangkut data produksi kelapa di perkebunan Sulut mencapai 255 ribu ton dengan luas areal perkebunan kelapa 217 ribu hektare, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain itu, diungkapkan harga kopra turun karena penurunan permintaan crude coconut oil dan peningkatan produksi CCO di negara-negara produsen.

Sebelumnya, Gubernur mengatakan, sudah merancang program jangka panjang untuk mengatasi anjloknya harga kopra dengan mengembangkan industri minyak goreng kelapa skala kelompok tani.

Kepedulian Olly terhadap petani kelapa ini dilakukan dengan memberikan bantuan sebanyak 12 unit mesin produksi minyak kelapa untuk kelompok tani yang akan mengelola industri minyak goreng kelapa di tahun 2018.

Dua di antaranya termasuk bantuan tempat pengolahan kelapa. Pada 2019, Pemprov Sulut akan memberikan bantuan dengan jumlah lebih besar.

Sebanyak 23 unit mesin beserta tempat pengolahan senilai Rp 7 miliar.
Menurut Olly, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan nilai jual kelapa dan sawit dengan mengolahnya menjadi bahan bakar pada tahun depan.

Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Refly Ngantung mengatakan, produksi di tingkat petani sudah berlangsung. "Lalu kita beri bantuan alat produksi 12 unit alat produksi minyak kelapa, tahun depan 23 unit kita beri untuk kelompok tani," ujar dia kepada tribunmanado.co.id, Selasa (27/11/2018).

Produksi untuk satu alat tersebut bisa mencapai 50 liter per hari. Harga jualnya memang lebih mahal Rp 30-35 ribu per liter. "Kan minyak sehat, perlu tidak produk sehat," kata dia.

Minyak sehat ini akan jadi propaganda pemerintah di 2019 untuk mendorong konsumsi minyak kelapa produksi petani lokal. "Ini minyak sehat di antara minyak-minyak yang lain," ujar dia.

Ia sudah mencoba memasarkan produk minyak kelapa ini, ternyata animo cukup tinggi. "Waktu pameran kami jual, laku Rp 14 juta dalam sekejap. Baru-baru ini laku hampir Rp 4 juta, animo rupanya cukup tinggi, pembelinya ada," kata dia.

Lanjut dia, kondisi saat ini, memang semua serba instan termasuk konsumsi, ada kearifan lokal yang hilang. Bagaimana keluarga Bumi Nyiur Melambai tak lagi konsumsi minyak kelapa. "Dulu kalau sakit cuma dikasih sesendok minyak kelapa, langsung baik, karena mengandung antibiotik," ungkap dia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved