Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Fenomena Mural dan Warna di Kampung dan Wilayah Kota untuk Undang Wisatawan

Selain dianggap memperindah tampilan kota, keberadaan gambar-gambar dan warna ini juga mendatangkan wisatawan yang untuk sekadar mengagumi

Editor:
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Wisatawan ramai mengunjungi Kampung Warna-warni, Malang, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017). Ratusan rumah di tepi Sungai Brantas itu dicat gambar warna-warni untuk menarik wisatawan berkunjung. 

Meski keberadaan mural di sepanjang wilayah kota sering dianggap tidak sesuai dengan wajah suatu daerah, namun menurut Ketua Komunitas Surakarya, Ruddy Setiawan, mural bukan hanya sebagai gambar corat-coret tak bermakna.

"Memang beberapa orang masih punya pemikiran kalau corat-coret di tembok itu bikin kotor atau menganggu," ujar Ruddy.

Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini 7 Cara Tetap Sehat Selama Musim Pesta Sepanjang Desember

Menurut Ruddy, dilihat dari sudut pandang lain, keberadaan mural justru dapat menampilkan ciri khas kota.

Namun untuk menampilkan ciri atau wajah suatu daerah, keberadaan mural harus fungsional dengan mengangkat budaya setempat.

" Mural dengan tema-tema yang mengangkat kearifan lokal, keresahan-keresahan terhadap kota itu sendiri" ucap Ruddy. 

Mural di Jalan Gatot Subroto, Solo, karya anggota Komunitas Surakarya
Mural di Jalan Gatot Subroto, Solo, karya anggota Komunitas Surakarya (Kompas.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO)

Salah satu contohnya adalah mural yang berada di sepanjang Jalan Gatot Subroto di Kota Surakarta.

Menurut Ruddy, keberadaan mural di tempat ini justru didukung penuh oleh Dinas Pariwisata kota tersebut.

Gambar-gambar mural di sepanjang jalan ini merupakan hasil karya anggota Komunitas Surakarya. Dinding bangunan di sepanjang jalan ini dihias dengan gambar-gambar pahlawan nasional dan tokoh dunia.

Baca: Ini Alasan Nirina Zubir Enggan Main Film Horror Lagi Selama 14 Tahun

Adapula rupa Presiden Joko Widodo yang digambar apik berdampingan dengan gambar-gambar abstrak lainnya.

Ruddy menambahkan, mural juga bisa digunakan sebagai media menyampaikan pesan dan aspirasi masyarakat, serta mengangkat keresahan-keresahan dan isu sosial di kota tersebut.

"Karena mural biasanya selalu ada pesan yang ingin disampaikan," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mural dan Warna Kota, Hilangnya Kejujuran dan Kecerdasan Warganya"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved