Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Inilah yang Harus Diketahui dari Penyakit Demam Berdarah Dengue Menurut Dr Anthonius Tumbol Mkes

Berikut penjelasan Dr Anthonius Tumbol Mkes, Ketua Forum Dokter Katolik Keuskupan Manado, mengenai penyakit demam berdarah dengue

Penulis: | Editor: David_Kusuma
ISTIMEWA
Dokter Anthonius Tumbol 

Bila terjadi kebiruan atau sianosis maka pasien harus diberikan oksigen dan apabila terdapat kegagalan vaskuler maka pasien harus diinfus.

Transfusi darah diperlukan untuk mengendalikan perdarahan.
Angka kematian pasien DBD sangat tinggi antara 3 sampai 30%. Sebagian besar kematian terjadi pada anak anak.
Bagaimana mencegah demam dengue?

Transmisi virus melalui nyamuk harus dihentikan untuk mencegah timbulnya demam dengue. Untuk melakukan ini maka pasien demam dengue harus dikelilingi oleh kawat nyamuk/kelambu sampai demam mereda.

Pencegahan demam dengue membutuhkan pengendalian atau eradikasi dari nyamuk pembawa virus. Lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.

Baca: Selama November, Empat Kasus Demam Berdarah di Kotamobagu

Memberantas nyamuk aedes agypti tidak cukup dengan foging (pengasapan) saja. Paling penting adalah pemberantasan sarang nyamuk. Pemerintah sekarang menggalakan Gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

PSN dilakukan minimal 1 minggu sekali. Gerakan PSN berupa menguras bak mandi atau tempat penampungan air jernih/bersih, membersihkan lingkungan dari wadah-wadah yg bisa menampung air yang berserakan, menutup rapat tempat penampungan air bersih.

Peranan pemerintah sangat diperlukan sebagai motivator disamping peranan masyarakat sebagai pelaksana.

Sampai saat ini belum ada vaksin yang pas untuk demam dengue, sehingga hanya pencegahan terpadulah yang bisa dilakukan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved