Duel Felly-Andrei Bisa Merembes ke Partai, PDIP Lawan Nasdem di Pilgub 2020
Perseteruan Felly Runtuwene dan Andrei Angouw di DPRD Sulut terus meruncing.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Indry Panigoro
Makin panas ketika Felly lengser dari Ketua Fraksi, politisi Nasdem itu kembali mengkritik Andrei soal mekanisme surat menyurat di DPRD.
Taufik Tumbelaka, Pengamat Politik Sulut menilai dinamika politik di lembaga dewan ini suatu hal yang wajar.
Baca: Ini Alasan Felly Runtuwene Protes Keras Didepak dari Ketua Fraksi Nurani Untuk Keadilan DPRD Sulut
"Hal ini sebenarnya wajar karena ada indikasi pengaruh tahun politik dimana terjadi manuver-manuver politik," ujar dia
Felly sosok yang kritis kerap menyerang pemerintah, sementara Andrei sebagai sejawat pemerintah harus merespon, sehingga sulit menghilangkan anggapan bahwa Felly dibungkam karena kritis, meski kebenarannya masih butuh dibuktikan lagi.
"Dilengser dari Ketua Fraksi dan dari Badan Anggaran, sebuah hal yang sangat kebetulan,, setelah Felly terlibat konfrontasi dengan Ketua DPRD," kata dia.
Tapi di luar itu sebenarnya ini hanya masalah kebuntuan komunikasi juga.
"Di lembaga politik yang otomatis setiap langkah dipenuhi kepentingan politik
Terlihat jelas apa yang dialami Felly ini menunjukan terjadi kebuntuan politik dimana kepentingan-kepentingan yang ada gagal menemui titik temu sehingga terjadi gesekan," ujarnya.
Imbasnya nanti bisa merembes hingga ke partai masing-masing.
Baca: Felly Sindir Pejabat ke Luar Negeri Pulang tanpa Hasil
"Jika yang terjadi sekarang tidak dibiarkan berpotensi terjadi disharmonisasi PDI Perjuangan dan Nasdem," kata Taufik
Bukan tidak mungkin akan merembet ke Pilgub 2020.
"Jajaran Nasdem merasa tidak nyaman dikarenakan Felly adalah kader andalan yang juga dikenal punya akses politik yang kuat ke elite politik Nasdem di Jakarta terlebih khusus Sang Pemimpin, Surya Paloh," ujar dia.
Nasdem pun memang berpotensi menantang PDIP di Pilgub 2020, penetrasi Nasdem cukup agresif merekrut sejumlah kepala daerah, seperti Vonny Panambunan Bupati Minut dan Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut.
Andrei Angouw membantah, membungkam Felly.

"Anggota Dewan memang harus kritis, tapi kritik baiknya kritik membangun," kata dia.
Soal Felly lengser dari Fraksi RNK, tak ada hubungan dengan dirinya. Internal fraksi yang melakukan pemilihan pimpinan dewan.
Ia hanya menerima surat masuk kemudian membacakan apa yang jadi keputusan fraksi.
Soal pergantian Alat kelengkapan dewan, diajukan fraksi RNK juga sah, kan fraksi punya wewenang untuk itu
Andrei pun menegaskan masalah ada di lembaga DPRD, tak akan merembet hingga ke partai. (ryo)