Duel Felly-Andrei Bisa Merembes ke Partai, PDIP Lawan Nasdem di Pilgub 2020
Perseteruan Felly Runtuwene dan Andrei Angouw di DPRD Sulut terus meruncing.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Indry Panigoro
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Perseteruan Felly Runtuwene dan Andrei Angouw di DPRD Sulut terus meruncing.
Felly Srikandi andalan Partai Nasdem, sementara Andrei Angouw, Pentolan PDIP.
Baca: Felly Runtuwene Dilengserkan dari Badan Anggaran DPRD Sulut
Terakhir, Rabu (14/11/2018) saat sidang paripurna penyampaian pemandangan umum fraksi atas pengajuan RAPBD 2019, Felly dan Andrei kembali terlibat konfrontasi.
Felly menuding, Andrei sebagai ketua DPRD Sulut berat sebelah ketika merespon masalah di internal fraksi Restorasi Nurani Untuk Keadilan (RNK).
Baca: Felly-Bart Berebut Ketua Fraksi RNK, Debat Kusir di Paripurna DPRD, Wenny: Seperti di Pasar
Felly baru saja dilengser dari Ketua Fraksi RNK oleh dua pentolan fraksi RNK, Noldy Lamalo (Hanura) dan Bart Senduk (PKPI).
Felly menuding mekanisme pergantian pimpinan fraksi ilegal, tapi Ketua DPRD langsung merespon.
Protesnya soal masalah itu ke Ketua DPRD malah mental.
Belum selesai disitu, Felly juga dilengser dari Anggota Badan Anggaran.
Ia diganti Noldy Lamalo.
Baca: Felly Runtuwene Dilengserkan dari Ketua Fraksi RNK, Noldy Lamalo Sebut Itu Kesepakatan
Jejak perseteruan Felly Andrei sebenarnya bisa ditarik ke belakang.
Keduanya sering saling debat di sidang paripurna, bahkan saling cerca di media.
Felly kerap mengkritik pemerintahan Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang masih satu partai dengan Andrei Angouw.
Andrei bahkan kerap kali kena kritik Felly, misalnya ketika Felly menyorot keseringan perjalanan dinas ke luar negeri hingga agenda dewan terbengkalai.
14 September 2018, Felly terlibat perang argumen soal mekanisme penyampaian pandangan umum fraksi, debat berlarut-larut itu sampai melibatkan anggota DPRD yang lain.
Makin panas ketika Felly lengser dari Ketua Fraksi, politisi Nasdem itu kembali mengkritik Andrei soal mekanisme surat menyurat di DPRD.
Taufik Tumbelaka, Pengamat Politik Sulut menilai dinamika politik di lembaga dewan ini suatu hal yang wajar.
Baca: Ini Alasan Felly Runtuwene Protes Keras Didepak dari Ketua Fraksi Nurani Untuk Keadilan DPRD Sulut
"Hal ini sebenarnya wajar karena ada indikasi pengaruh tahun politik dimana terjadi manuver-manuver politik," ujar dia
Felly sosok yang kritis kerap menyerang pemerintah, sementara Andrei sebagai sejawat pemerintah harus merespon, sehingga sulit menghilangkan anggapan bahwa Felly dibungkam karena kritis, meski kebenarannya masih butuh dibuktikan lagi.
"Dilengser dari Ketua Fraksi dan dari Badan Anggaran, sebuah hal yang sangat kebetulan,, setelah Felly terlibat konfrontasi dengan Ketua DPRD," kata dia.
Tapi di luar itu sebenarnya ini hanya masalah kebuntuan komunikasi juga.
"Di lembaga politik yang otomatis setiap langkah dipenuhi kepentingan politik
Terlihat jelas apa yang dialami Felly ini menunjukan terjadi kebuntuan politik dimana kepentingan-kepentingan yang ada gagal menemui titik temu sehingga terjadi gesekan," ujarnya.
Imbasnya nanti bisa merembes hingga ke partai masing-masing.
Baca: Felly Sindir Pejabat ke Luar Negeri Pulang tanpa Hasil
"Jika yang terjadi sekarang tidak dibiarkan berpotensi terjadi disharmonisasi PDI Perjuangan dan Nasdem," kata Taufik
Bukan tidak mungkin akan merembet ke Pilgub 2020.
"Jajaran Nasdem merasa tidak nyaman dikarenakan Felly adalah kader andalan yang juga dikenal punya akses politik yang kuat ke elite politik Nasdem di Jakarta terlebih khusus Sang Pemimpin, Surya Paloh," ujar dia.
Nasdem pun memang berpotensi menantang PDIP di Pilgub 2020, penetrasi Nasdem cukup agresif merekrut sejumlah kepala daerah, seperti Vonny Panambunan Bupati Minut dan Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut.
Andrei Angouw membantah, membungkam Felly.

"Anggota Dewan memang harus kritis, tapi kritik baiknya kritik membangun," kata dia.
Soal Felly lengser dari Fraksi RNK, tak ada hubungan dengan dirinya. Internal fraksi yang melakukan pemilihan pimpinan dewan.
Ia hanya menerima surat masuk kemudian membacakan apa yang jadi keputusan fraksi.
Soal pergantian Alat kelengkapan dewan, diajukan fraksi RNK juga sah, kan fraksi punya wewenang untuk itu
Andrei pun menegaskan masalah ada di lembaga DPRD, tak akan merembet hingga ke partai. (ryo)