10 Tahun Evolusi Android, Dari 'Cupcake' Hingga 'Pie'
Google selalu diberi julukan berupa nama cemilan manis sesuai huruf yang melambangkan versi Android menurut urutan alfabet.
Setelah smartphone, pada 2011, Google merilis sistem operasi Android Honeycomb (versi 3.0) yang khusus ditujukan bagi perangkat tablet.
Debutnya dilakukan di Motorola Xoom.
Honeycomb mengusung beberapa perubahan dibanding OS Android untuk smartphone, seperti warna tema biru -bukan hijau- dan preview untuk widget.
Tombol-tombol navigasi pun ditampilkan Honeycomb langsung di layar (virtual buttons) sehingga perangkat tak membutuhkan tombol fisik.
Android 4.0 Ice Cream Sandwich
Pada 2011, Android Ice Cream Sandwich (versi 4.0), memboyong fitur-fitur Honeycomb ke smartphone.
Ini termasuk tombol navigasi virtual buttons yang bisa ditampilkan langsung di layar dan gestur sapuan dengan jari untuk menutup aplikasi.
Ice Cream Sandwich turut menghadirkan sejumlah fitur baru seperti face unlock, rekaman penggunaan data internet, aplikasi e-mail dan kalender baru, berikut dukungan Near-Field Communication (NFC).
Android 4.1 Jellybean
OS Android berikutnya pada 2012 masih memiliki nomor versi “4”, tapi memiliki julukan baru, yakni Jelly bean (versi 4.1).
Di sinilah Google mulai menerapkan teknologi asisten digital Google Now yang bisa diakses dengan sapuan jari dari home screen.
Google turut mengimplementasikan “Project Butter” yang bertujuan mempermulus proses navigasi di Android lewat teknik triple buffering grafis.
Hasilnya, stuttering di Android jauh berkurang sehingga terasa lebih mulus.
Android 4.4 Kitkat
Tahun berikutnya, pada 2013, Google merilis sistem operasi Android Kitkat (versi 4.4) berbarengan dengan kemunculan ponsel seri Nexus 5.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/google-pie_20180807_123243.jpg)