Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hitam Putih Undang Aldi Adilang, Nelayan Hanyut 49 Hari ke Laut Guam, Tayang Pukul 18.00 WIB

Hidup Aldi Adilang (18), Nelayan asal Wori Minahasa Utara kini mulai berubah pasca-selamat dari musibah mengerikan karena hanyut selamat selam 49 hari

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge

"Saya penting saya ingin menata hidup," kata dia. 

Aldi Adilang ditemui di halaman rumah orangtuanya di Wori, Senin (17/9/2018)
Aldi Adilang ditemui di halaman rumah orangtuanya di Wori, Senin (17/9/2018) (Tribun manado / Alpen Martinus)

Rayakan HUT pada 30 September

Aldi dan keluarganya akan menggelar ibadah ucapan syukur pada 30 September

"Kita akan gelar ibadah ucapan syukur," kata Net Kahiking, ibunda Aldi.

Menurut Net, ibadah digelar pada 30 September karena hari itu Aldi berulang tahun ke - 19.

Aldi, sebut Net, akan bersaksi tentang kisah perjuangannya di laut lepas kepada jemaat.

Aldi sendiri kepada Tribun Manado menyatakan peristiwa tersebut mengubah hidupnya.

"Saya yang dulunya bandel dan minum minum kini sadar akan hakekat hidup, " ujar dia. 

Aldi Adilang
Aldi Adilang (TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS/ISTIMEWA)

Berikut kisah hidup nelayan asal Wori ini saat hanyut, diselamatkan hingga kembali ke kampung halaman:

Pada 14 juli 2018 seharusnya Aldi Novel Adilang (18) sudah menikmati hasil tangkapan di Pulau Doi, Ternate.

Tapi pukul 07.00, angin selatan bertiup kencang menerpa rakit Aldi yang bekerja di Ternate sejak April 2018 (wilayah kerja penangkapan ikan ialah Laut Manado, laut Makalehi dan Ternate)

Baca: Kisah Ajaib Nelayan Wori Hanyut dan Diselamatkan Kapal Panama di Perairan Guam, Dibantu KJRI Osaka

Rakit Aldi lepas karena gosokan tali yang kuat pada bantalan rakit temannya. Tali itu belum sempat terikat pada ponton.

Rakit menjauh kencang karena derasnya arus. Kapal penangkap ikan dari Pangkalan Dua berusaha menunggu di rakit yang lain. Tapi ternyata rakit hanyut tak lewat situ.

Mulai saat itu Aldi belajar bertahan hidup. Generator, tabung gas, lampu, radio HT, tenaga surya antena, baju, beras, rempah-rempah, peralatan dapur bahkan Alkitab menjadi sarana mempertahankan hidup hingga lebih dari satu bulan.

Aldi sudah berpikir tak akan kembali. Ia menangis memikirkan orangtuanya. Hari ketiga suara HT-nya mulai putus-putus. Setelah seminggu kemudian signal hilang.

Aldi Adilang
Aldi Adilang ()
Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved