Aldi Andalkan Alkitab Bertahan di Laut: Lebih Sebulan Hanyut ke Guam
Dua nelayan Sulawesi Utara terdampar di Miangas hingga ke Guam. Aldi Novel Adilang (18), warga Desa Lansa, Kecamatan Wori,
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Informasi yang dihimpun, awalnya nelayan berasal dari Desa Dampulis Selatan ini melaut sejak, Rabu (12/9/2018), namun karena kondisi mesin perahu mengalami kerusakan ditambah dengan cuaca yang saat itu tidak bersahabat akibat angin kencang dan gelombang sehingga perahu terbawa arus hingga ke perbatasan Miangas.
''Perahunya dihantam oleh badai dan gelombang sehingga hanyut sampai ke wilayah perbatasan Miangas," Kapolsek Miangas Iptu Hibor Tandea melalui Bhabinkamtibmas Brigadir Westia Rimpulaeng.
Lanjutnya menyampaikan, saat ini kondisi nelayan asal Desa Dampulis Selatan Kecamatan Nanusa yang terdampar di wilayah perbatasan Miangas dalam kondisi sehat.
''Saat ini kondisi nelayan tersebut dalam keadaan sehat, dalam penanganan petugas," tambahnya.
Lebih lagi, kata dia pihak kepolisian langsung membantu menolong dan amankan yang bersangkutan.
Olehnya, melihat kondisi cuaca yang tidak terlalu baik, untuk melaut, meminta lebih waspada.
"Untuk itu kami menghimbau kepada warga lebih berhati hati saat melaut mengingat kondisi cuaca saat ini diwilayah perbatasan masih mengalami cuaca buruk," kucinya.
Menurut korban, awalnya ia melaut sejak hari Rabu 12 September 2018, namun karena kondisi mesin perahu mengalami kerusakan ditambah dengan cuaca yang saat itu tidak bersahabat akibat angin kencang, sehingga perahunya terbawa arus hingga ke perbatasan Miangas.
"Perahu dihantam oleh badai dan gelombang dan hanyut sampai ke wilayah perbatasan Miangas," kata dia.
Kapolsek Miangas Iptu Hibor Tandea menyampaikan bahwa saat ini kondisi nelayan asal Desa Dampulis yang terdampar dalam kondisi sehat.
Pihak kepolisian langsung membantu menolong dan mengamankan korban. "Kami mengimbau kepada warga untuk berhati hati saat melaut mengingat kondisi cuaca saat ini di wilayah perbatasan masih kurang bersahabat," tegas Hibor.
Nelayan Butuh HT dan GPS
Ketua Himpunan Nelayan Kecil Indonesia (HIPKIN), Jefri Sagune, meminta agar pemerintah bisa menyediakan handy talky (HT) bagi nelayan kecil di Sulut.
Hal itu dikatakan Jefry ketika dihubungi tribunmanado.co.id, Minggu (16/9/2018). "Nelayan kecil sangat membutuhkan HT, karena saat mereka terombang ambing di lautan tidak ada akses untuk menghubungi instansi terkait," ujarnya.
Ia juga meminta agar setiap kapal dipasangi global positioning system (GPS). "Supaya saat mereka hilang, akan lebih mudah melacaknya," ucap dia.