Inilah Sejarah Seminari Pineleng Menurut Uskup Rolly
Uskup Rolly mengatakan seminari tinggi Hati Kudus Pineleng tidak lepas dari seminari menengah.
Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Dies Natalis Seminari Hati Kudus Pineleng bersamaan dengan Hari Raya Maria Diangkat ke Surga.
Menurut Uskup Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, perayaan ini merupakan perayaan bermakna.
"Ditetapkan dogmanya oleh Paus Pius XII. Pada tanggal 1 November 1950 (Hari Raya Semua Orang Kudus)," katanya.
Uskup Rolly mengatakan seminari tinggi Hati Kudus Pineleng tidak lepas dari seminari menengah. Sebelum ada seminari menengah Kakaskasen sudah ada tahun 1928 seminari di Woloan..
"Seminaris mendapatkan pelajaran filsafat tapi belum ada teologi. Simon Lengkong, Wenselaus Lengkong, Yohanes Moningka ke Yogya untuk belajar teologi. Mereka mahasiswa calon imam pertama di kentungan," katanya.
Setelah ditahbiskan tahun 1942, mereka bersama awam Katolik yang disebut penolong membantu Gereja dalam situasi perang.
Ia mengatakan di tahun 1951 Internunsius Mgr de Jongke d' Ardoye saat berkunjung ke Manado menginginkan adanya seminari lain di Indonesia Timur di luar Flores. Itu berada di vikariat Makasar, Ambon dan Manado (MAM).
Di tahun 1952 ada kesepakatan antar para uskup di regio ini. Juga dengan pater propinsial MSC untuk seminari.
"1954 sudah seminari sudah berdiri dan mahasiswa dari Makasar, Amboina, Manado juga Kalimantan. Di tahun 1955 Mgr. N. Verhoeven mengadakan visitasi ad limina bertemu Mgr. Sigismundi membicarakan pembinaan para regulir dan sekulir (biarawan dan rohaniwan). Uskup Verhoeven lalu ke Tilburg untuk tanda tangan kontrak dengan propinsial MSC De grier dan Mgr N. Verhoeven mewakilili para uskup lain dan kontrak juga dikirim ke Makasar, Ambon dan Purwokerto dan daerah yang bekerja sama," katanya.
Ia mengatakan di tahun 1957 ada kontrak tambahan dari Mgr. Schoemaker. Semua ini dicatat memorandum of undestanding 15 Agustus tahun 1959 oleh Nicholas Verhoeven