Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Kepsek Jemput Siswa di Rumah Belajar di Pinggir Pantai Malalayang, Sekolahnya Terancam Ditutup

Di saat sejumlah sekolah favorit kelebihan siswa, beberapa sekolah ini justru kekurangan siswa.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS

"Sebelum seng diperbaiki ruang kelas selalu diguyur hujan," ujar dia.

Untung dia punya seribu akal.

Kerap kali siswa diajaknya belajar di tepi pantai yang hanya selemparan batu dari sekolah.

Mirip metode belajar laskar pelangi.

"Cara itu ampuh, banyak anak lebih bisa berkonsentrasi dengan belajar di alam," beber dia.

Sumiati sendiri sudah pensiun namun diminta membantu sekolah itu.

Berkali kali ia pakai uang pribadi untuk membiayai sekolah.

"Saya ikhlas, demi anak anak ini, agar mereka bisa sekolah," beber dia.

Usaha keras Sumiati cukup berhasil.

Suatu hari ada tentara yang datang ke sekolah itu.

Sumiati kaget.

"Ternyata ia murid sekolah ini, ada juga yang jadi polisi dan Satpol PP," kata dia.

Hanya Tamatkan 3 Siswa

Sekolah Dasar (SD) Negeri 18 dan SD Negeri 20 Manado hanya terpisah jarak beberapa meter.

Bentuk bangunannya nyaris sama, memanjang dan bertingkat dua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved