Kisah Kepsek Jemput Siswa di Rumah Belajar di Pinggir Pantai Malalayang, Sekolahnya Terancam Ditutup
Di saat sejumlah sekolah favorit kelebihan siswa, beberapa sekolah ini justru kekurangan siswa.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
"Banyak sekali rayap disini," kata dia.
Sumiati membeber, siswa yang mendaftar sejauh ini baru beberapa.
Dirinya sengaja pulang larut demi menanti datangnya siswa.
Perkara siswa baru memang sangat penting bagi sekolah ini.
Ada 20 siswa kelas 9 yang sudah lulus hingga tersisa 50 siswa.
"Syaratnya di bawah 60 siswa sekolah tutup," beber dia.
Ia membeber tidak mudah mencari siswa baru.
Siswa disitu umumnya adalah anak orang miskin.
"Saya harus panggil mereka di rumah, yakinkan orangtua agar bisa sekolah," kata dia.
Dikatakannya, problem utama sekolah itu adalah ruangan.
Ruangan yang ditempati adalah bekas kantor Lurah Minanga.
Sang Lurah berbaik hati meminjamkan ruangan itu.
"Tanahnya milik Pemprov sementara gedungnya milik Pemkot," beber dia.
Belajar di tempat sesempit itu sungguh tak nyaman.
Siswa harus berbagi tempat duduk akibat tempat duduk terbatas.