Empat Jurus BI Menjaga Atabilitas Rupiah: Bagaimana dengan Utang Negara?
Rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu (3/5) memutuskan suku bunga Amerika Serikat (AS) dipertahankan di level 1,5%-1,75%
"Tetapi itu jangka pendek karena berkaitan dengan persepsi saja. Dampak berita dari S&P sekali lagi lebih ke masalah persepsi pelaku pasar finansial dan jangka pendek," kata dia, Rabu (1/6).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat investasi portofolio cenderung positif lantaran prospek peringkat Indonesia yang juga masih positif.
Selain itu, ia juga melihat bahwa fundamental ekonomi Indonesia semakin membaik.
Menurut Josua, kepastian persetujuan RUU Tax Amnesty akan mendatangkan tambahan penerimaan pajak tahun ini sehingga risiko defisit anggaran mengecil.
Di sisi lain, ke depan ia juga beharap rasio utang luar negeri pemerintah terhadap PDB yang saat ini sekitar 30%, dapat dijaga di level yang sehat.
"Pemerintah tentunya akan melakukan assessment yang komprehensif dalam kaitan pinjaman luar negeri dan penerbitan surat utang untuk pembiayaan APBN yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia juga memproyeksi, defisit transaksi berjalan dua tahun ke depan berada di level yang sehat, yaitu kurang dari 3% dari PDB. Hal tersebut bisa menjadi daya tarik untuk investasi, baik portofolio maupun langsung. *