Tarif Go-Jek dan Grab Naik, Begini Perhitungan Tarifnya
Pengemudi ojek online dapat berlega hati. Pasalnya, permasalahan terkait tarif dengan aplikator telah menemui titik akhir.
Kemudian, di Brasil, rumah bagi lebih dari 200 juta penduduk, Uber sedang bersaing ketat dengan 99, perusahaan yang memiliki jasa sama dengannya.
Sebagian saham 99 dimiliki oleh perusahaan asal China, Didi China.
Setelah menginvestasikan jumlah yang dirahasiakan di 99, Didi berencana menguasai saham mayoritas. Rumornya, Didi sudah menyiapkan dana sebesar US$ 600 juta.

Tahun lalu, Uber sudah mengalah di Rusia, dengan membentuk usaha patungan dengan Yandex, perusahaan induk dari saingannya Yandex Taxi, dalam pertukaran saham hampir 37%.
Jangan Lewatkan: Resmi Diambil Alih Grab, Pegawai Uber Diperintahkan Angkat Kaki
Namun, setelah pengumuman pelepasan bisnis di Asia Tenggara kepada Grab, Chief Executive Officer (CEO) Uber, Dara Khosrowshahi menolak spekulasi bahwa solusi serupa akan diterapkan di India dan Brazil.
Di India, Ola beroperasi di lebih dari 110 kota, dibandingkan dengan Uber yang baru beredar di 30 kota.
Uber telah melakukan investasi besar-besaran di India dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Ola mengatakan sebagai perusahaan lokal, ia memiliki perasaan yang lebih baik untuk apa yang diinginkan konsumen.
Ola juga baru-baru ini mulai beroperasi di Australia, membuka front baru melawan Uber.
Sementara, di Brazil, Uber boleh dibilang mendominasi, meskipun bentrok dengan regulator yang telah menjelajahi peningkatan pengawasan pada industri.
Uber memiliki operasi yang signifikan di kota-kota seperti São Paulo dan Rio de Janeiro.
Uber jual bisnis Asia Tenggara kepada Grab
Uber Technologies Inc. akhirnya sepakat untuk menjual bisnisnya di wilayah Asia Tenggara kepada rivalnya, Grab. Rencana penjualan ini akan diumumkan besok (26/3) waktu Singapura.
Mengutip Bloomberg, perjanjian ini meliputi semua operasi Uber di Asia Tenggara. Dengan perjanjian ini, Uber hanya menyisakan kepemilikan 25% sampai 30% saham dari bisnis Asia Tenggara tersebut.
Dengan begitu, Uber keluar dari pasar paling potensial di bisnis transportasi on-demand ini dan menyerahkan tampuk kemenangan kepada Grab.