Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Tolak E-Voting GMIM, Mahasiswa UKIT: Jangan Abaikan Tata Gereja!

Ratusan Mahasiswa UKIT demo di GKIC dengan salah satu tuntutan menolak e-voting.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
istimewa
Wagub Steven Kandouw, sedang melakukan simulasi e-voting untuk pemilihan BPMS GMIM 

"Tapi jangan kita lupakan dasarnya, dasar itulah tata gereja, di atas dasar itulah kita membangun segala sesuatu," kata dia.

Ditolak Luas

Ternyata bukan hanya anak zaman now yang tolak e-voting.

Sejumlah penatua juga menolak keras sistem ini.

Wagub Steven Kandouw, sedang melakukan simulasi e-voting untuk pemilihan BPMS GMIM
Wagub Steven Kandouw, sedang melakukan simulasi e-voting untuk pemilihan BPMS GMIM (istimewa)

Hal itu nampak pada acara sosialisasi pemilihan di beberapa Gereja yang digelar jauh hari sebelum pemilihan.
Pnt. Ir. Stanly Ering Ketua P/KB Jemaat Eben Haezar Kaaten mengatakan, e-voting bertentangan dengan juklak pemilihan di semua aras.

"Ketentuan Umum huruf C angka (6), pemilihan dilakukan secara bebas, tertulis, rahasia, dan Tata Gereja GMIM, Pasal 9 Pelaksanaan Sidang Majelis Sinode angka (7), dimana Pemilihan BPMS dilakukan melalui pemungutan suara secara langsung, rahasia dan tertulis," beber dia.

alat untuk e-voting
alat untuk e-voting (istimewa)

Sementara Yansen Palilingan mengatakan, penerapan e-voting bisa menimbulkan masalah di kemudian hari karena tidak sesuai dengan juklak.

"Panitia agar hati hati menerapkannya," beber dia.

Ketua Panitia Olly Dondokambey yang juga Gubernur Sulut  membeber, e-voting dilaksanakan untuk mempermudah pemilihan BPMS.

Ia menjamin tak ada manipulasi data.

"Ini untuk menyesuaikan dengan modernisasi," kata dia kepada Tribunmanado.co.id beberapa waktu lalu.

Olly mengklaim sistem e-voting dipuji sejumlah pihak termasuk wapres dan direncanakan jadi rujukan

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved