Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Kopra Anjlok, Petani Menjerit, Apa Langkah Pemerintah?

Normalnya harga kopra biasanya berada di angka Rp 1 juta per 100 kilogram atau Rp 10 ribu per kg.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
zoom-inlihat foto Harga Kopra Anjlok, Petani Menjerit, Apa Langkah Pemerintah?
TRIBUN MANADO/RYO NOOR
Petani kelapa

Ketimbang berharap pasar minyak ke Eropa, ada peluang bisnis turunan lain ke pasar Cina.

Gubernur Olly Dondokambey sedang berupaya mewujudkan pasar langsung ke Cina, tinggal bagaimana pengusaha menangkap peluang ini agar ke depan petani tak hanya bergantung pada produk kopra.

Karena komoditi ekspor yakni minyak kelapa selalu berorientasi hukum permintaan penawaran.

Ada kalanya harga naik tinggi, namun ada waktunya harga turun.

Kopra jadi primadona karena lebih mudah diproduksi dibanding produk turunan lain.

Selain itu kopra cepat perputaran uangnya sehingga berada pada zona nyaman, sehingga masih enggan menyentuh produk turunan lain meski potensinya besar.

"Kopra memang jadi tulang punggung ekonomi dan mampu bertahan dari tahun ke tahun," ujar Refly.

Saat harga tinggi maka semua nyaman, tapi saat harga anjlok pemerintah yang langsung disalahkan.

Memang butuh sinergitas dari hulu ke hilir untuk menggeser ketergantungan produksi ke kopra di arahkan untuk menciptakan industri produk turunan lain.

Petani harus kompak, jika bersatu petani bisa mengatur ritme, kontinuitas kualitas, kuantitas. (Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved