Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasih Tak Sampai Nelayan Filipina dan Warga Bitung "Kami Lebih Kenal Jokowi dari Duterte"

Nelayan asal Filipina kesulitan untuk menikah, serta menyekolahkan anak mereka di Indonesia lantaran tidak memiliki dokumen lengkap

Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Ist
Warga Filipina yang diamankan aparat PSDKP beberapa waktu lalu, diantaranya ada warga stateless 

Si bungsu, sebut dia, ternyata sudah hapal lagu kebangsaan Indonesia.

"Ia tahu siapa presiden Jokowi, ia tak kenal Duterte," ujar dia.

Pria yang sudah belasan tahun bermukim di Bitung ini punya mimpi kedua anaknya bisa sekolah tinggi dan jadi orang berhasil.

Namun sang anak sudah kalah sebelum berperang. "Namun mimpi hanyalah mimpi, setelah bangun dan tersadar anak saya hanya akan jadi seperti ayahnya, nelayan tanpa negara," katanya lirih.

Julio sendiri mengaku cinta indonesia. Ia hafal pancasila, lagu kebangsaan Indonesia serta tahu beberapa lagu perjuangan.

"Kalau mau diuji kadar kebangsaan saya, saya siap," kata dia.

Namun waktu uji kebangsaan itu belum kunjung tiba. Mereka hanya disuruh melapor tiap bulan ke kantor Imigrasi.

"Yang bisa kami lakukan adalah pergi ke gereja dan berdoa," kata dia.

Kabid penindakan Imigrasi Bitung Reza Pahlevi mengatakan, pihaknya mewajibkan warga stateless untuk melapor setiap bulan ke pihak imigrasi.

"Sementara untuk warga negara Filipina yang tertangkap melakukan ilegal fishing langsung kita deportase," ujar dia.

Walikota Bitung Max Lomban menyebut ada 1492 warga stateless yang tercatat di Bitung.

Kebanyakan bekerja sebagai nelayan atau dipekerjakan perusahaan ikan di Bitung. Sementara SHS berjanji mencarikan solusi bagi mereka.

"Ini adalah tragedi kemanusiaan, saya janji carikan jalan keluar bagi mereka," kata dia. 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved