Prostitusi Online
Jefry Paat: Prostitusi Online Sangat Berbahaya
Media online ini bisa diakses semua umur, lebih membuka peluang bagi gadis muda ikut terjerumus sebagai korban...
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Marak prositusi online bukan cerita baru.
Aplikasi chating merupakan satu di antara sarana jual beli syahwat.
Jefry Paat, Pengamat Sosial Sulut menilai masalah prositusi memanfaatkan media daring ini harus diberantas.
Dari segi penindakan diberi kewenangan Kepolisian, insitusi Polri memang jadi andalan karena punya Bidang Cybercrime.
Bekerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk memantau aktivitas prositusi online.
"Media online itu harusnya digunakan untuk hal positif bukan digunakan negatif seperti ini, efek negatif perkembangan teknologi informasi juga tak bisa dihindarkan," kata dia.
Prositusi online sangat bahaya, namanya juga prositusi tidak online saja tetap jalan sulit diberantas apalagi yang online.
Baca: Marak di Manado Prostitusi Via BeeTalk, Harga Tubuh Wanita Dijual Murah
"Jaringan untuk menggaet pelanggan prositusi lebih luas," kata dia.
Media online ini bisa diakses semua umur, lebih membuka peluang bagi gadis muda ikut terjerumus sebagai korban. Masalah ini bisa merusak generasi bangsa.
Namanya online pasti bisa terlacak tinggal kejelian aparat
"Bisa lacak misalnya menyamar jadi pelanggan," katanya
Masalah prositusi memang sudah sejak zaman dulu sulit diberantas, tapi setidaknya peran semua pihak meminimalisir pengaruh buruknya
"Jangan lebih banyak korban disitu," katanya.
Penindakan juga bukan satu-satunya cara meminimalisir prositusi online.
Upaya pencegahan masih terbilang lebih efektif.
Di mulai dari keluarga, sekolah dan institusi keagamaan.
"Ketahanan keluarga itu dipertahankan, menjalankan fungsi keluarga. Kasih sayang rasa melindung,i sarana keagamaan dan pembinaan itu penting untuk mencegah jatuh korban prositusi," kata dia.
Pendidikan di sekolah, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat ikut terlibat memberi penguatan.
Bisa dikatakan pihak yang terjun ke dunia prositusi sebagai korban.
Banyak motif sehingga akhirnya terjebak di dunia hitam ini.
Motif paling klasik yakni ekonomi, tapi perkembangan saat ini orang terjun ke prositusi tak hanya sekadar untuk mengisi perut. Justru lebih ke pemenuhan gaya hidup.
Urusan perut sebenarnya bisa mencukupi, tapi keinginan gaya hidup belum tentu terpenuhi dengan pendapatan yang terbatas.
Motif lainnya bisa saja persoalan keluarga, pelarian dari masalah malah menjerumuskan ke dunia hitam, sepeti prositusi. (ryo)