Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kepsek Dianiaya Wali Murid

Kasihan! Sering Pusing dan Pingsan, Kepala SMP 4 Lolak Jalani Operasi di RSUP Kandou

Guru perlu perlindungan! Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado
Irjen Kemendikbud RI Daryanto menjenguk Kepala SMPN 4 Lolak Astri Tampi yang dirawat di IGD RSUP Prof Kandou, Rabu (14/02/2018) pukul 19.38 Wita. 

Astri mengaku kepalanya masih pusing. "Juga terasa agak mual," beber dia.

Polsek Lolak sedang melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap tersangka di ruang penyidik. Kapolsek Lolak AKP Suharno berkata, untuk tersangka masih dalam rangkaian pemeriksaan.

Polsek juga akan memeriksa para saksi dan tersangka. Sambil menunggu hasil visum dokter terhadap korban.

Tersangka bisa dijerat dengan Undang-Undang 351 ayat 1, ancaman hukum maksimal 5 tahun penjara.
Kapolsek menambahkan, kasus penganiyaan orangtua siswa terhadap kepsek adalah yang pertama di Lolak.

Berdasarkan interogasi awal, tersangka terbawah emosi saat diminta Kepsek untuk membuat surat pernyataan atas anak tersangka yang diduga menggunggah alat tes kehamilan (di media sosial) dan membuat heboh pihak sekolah.

Namun tersangka tidak mau menandatangani surat pernyataan sampai emosi dan menganiaya korban dengan meja kaca.

Pantauan Tribun Manado di Polsek Lolak, tersangka sedang diperiksa intensif oleh penyidik di ruangan yang terkunci rapat.

Ruang Kepala SMP Negeri 4 Lolak, tempat kejadian perkara masih berantakan. Terlihat bercak darah, pecahan kaca meja, sofa.

Lantai ruangan masih berantakan belum dibersihkan karena menunggu petunjuk kepolisian.

Kapolsek mengatakan, saat kejadian, hanya ada korban dan tersangka dalam ruang sehingga beberapa saksi hanya bisa menggambarkan situasi ketika terdengar suara ribut-ribut dan pecahan kaca barulah beberapa guru masuk ke ruang Kepsek.

Anak tersangka terlebih dahulu masuk dan memeluk ayahnya kemudian meminta untuk berhenti melakukan penganiayaan.

Selanjutnya, guru datang membantu Kepsek Astri dan memberikan pertolongan selanjutnya diantar suami untuk melaporkan kejadian itu.

Beberapa guru di SMP 4 Lolak mengatakan, tersangka terlihat biasa saja saat datang ke sekolah.

"Tersangka datang di sekolah terlihat biasa dan ramah karena memberikan salam kepada guru-guru di sekolah," ucap Nursiah Saka, satu di antara ibu guru SMP 4 Lolak didampingi beberapa guru.

Setelah itu, tersangka masuk ke ruangan Kepsek untuk menandatangani surat pernyataan sebagai orangtua karena anaknya terduga mengunggah foto alat tes kehamilan di medsos.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved