Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kepsek Dianiaya Wali Murid

Kasihan! Sering Pusing dan Pingsan, Kepala SMP 4 Lolak Jalani Operasi di RSUP Kandou

Guru perlu perlindungan! Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado
Irjen Kemendikbud RI Daryanto menjenguk Kepala SMPN 4 Lolak Astri Tampi yang dirawat di IGD RSUP Prof Kandou, Rabu (14/02/2018) pukul 19.38 Wita. 

Bahkan Seke beberapa kali meminjam uang pada istrinya.

"Jarak rumah kami sekira 300 meter. Dia juga sering minta tolong pada saya," kata Sangadi (Kepala) Desa Labuan Uki ini.

Kepsek SMP Negeri 4 Lolak, Astri Tampi, korban penganiayaan wali murid
Kepsek SMP Negeri 4 Lolak, Astri Tampi, korban penganiayaan wali murid (TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS)

Sebut Joni, Seke dikenal sebagai residivis kasus pembunuhan.

Namun ia sudah memperlihatkan perubahan sikap. "Ia rajin masuk gereja, istrinya pun majelis (pelayan Tuhan)," kata Sangadi.

Satu hal yang masuk akal bagi Joni dari semua tindakan tersangka adalah sang istri beberapa kali menyita ponsel Putri.
"Di dalamnya ada tontonan (film) porno," beber dia.

Joni meminta aparat hukum menghukum tersangka seberat-beratnya.
"Mudah-mudahan istri saya yang terakhir, jangan ada lagi guru yang jadi korban," kata dia.

Astri sempat diperkirakan menjalani operasi hidung. "Hidungnya patah, kemungkinan besar ia jalani operasi hidung," kata Joni. Luka pada bagian hidung itu akibat terkena kaca.

Selain hidung, istrinya juga terluka parah pada bagian lengan. "Kedua lengannya tertembus kaca. Terdapat lubang cukup dalam pada tangan, namun sudah dioperasi," ujar dia.

Bagian sekitar leher Astri juga membiru akibat terkena bagian kaki meja kaca. Hantaman kaca juga mengenai kepala Astri.

Kepala Sekolah SMP 4 Lolak dianiaya oleh wali salah satu siswanya
Kepala Sekolah SMP 4 Lolak dianiaya oleh wali salah satu siswanya (Facebook)

"Ia sering pusing serta pingsan," kata dia. Joni membeber, istrinya, kemarin siang menjalani CT Scan untuk
memastikan tidak ada gumpalan darah di kepala.

Seorang dokter yang menangani Astri di Instalasi Gawat Darurat (IGD) ruang bedah RSUP Kandou belum mau bicara soal luka korban. "Saya mau lihat hasil CT scan dulu sebelum putuskan tindakan selanjutnya," kata dia.

Setelah melihat hasil CT scan, dokter memutuskan Astri menjalani rawat jalan.

"Dia dibolehkan rawat jalan," kata Joni, suami korban. Luka di hidung Astri ternyata tidak separah dugaannya. Dokter memberikan obat antibiotik serta penahan sakit.

"Pendarahan di hidung sudah berhenti, dokter menyuruhnya istirahat," ujar sang suami.
Joni berencana belum akan pulang Rabu sore.

Kamis (14/2/2018), akan ada kunjungan dari Dirjen Kementerian Pendidikan untuk melihat kondisi Astri.
"Dari Dinas Pendidikan Bolmong beri tahu kami," ujar dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved