Kak Seto Temui Siswa yang Diduga Korban Penganiayaan di Manado
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini memang berkunjung ke SMA N 4 Manado di Perkamil.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Aldi Ponge
"Dengan cara menyadarkan bukan sekedar semacam balas dendam, dan kemudian justru melahirkan perlawanan atau kekerasan dari pada anak-anak," ujar Kak Seto.
Kak Seto berharap dalam kasus ini mudah-mudahan nanti, siapapun juga pelakunya. Kalau itu mengandung unsur-unsur penganiayaan maka harus mendapatkan tindakan hukum yang tegas.
"Mohon agar betul-betul diterapkan. Agar kita sama-sama sepakat menciptakan Manado, menciptakan Sulut yang layak dan ramah untuk anak. Semua dikembalikan pada jalur hukum yang berlaku, sesuai dengan amanat Undang-undang perlindungan anak. Dimana anak-anak Indonesia harus mendapatkan perlindungan dari berbagai tindak kekerasan dan eksploitasi," ujar Kak Seto.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo pun menanggapi dugaan kasus penganiayaan ini.
Kata dia, kejadian dugaan penganiayaan ini terjadi pada 13 Desember 2017. Dimana satu diantara diduga korban telah melaporkan anggota (polisi) yang dianggap menganiaya. Kata Kombes Pol Ibrahim, saat ini Pola Sulut sedang melakukan pendalaman.
Namun sebenarnya kata dia, itu bukan penganiayaan seperti yang banyak diketahui. Melainkan ini merupakan tindakan kepolisian.
"Saat itu memang dilakukan oleh tim quick respon Sabhara, yang jumlahnya ada 30 orang," ujar dia.
Lanjut kabid humas, tim tersebut melakukan patroli pada 13 Desember. Kemudian pada pukul 24.25 Wita.
Tim tersebut kemudian menemukan dua orang anak muda yang kedapatan membawa sajam, lalu diamankan di Polsek Tikala.
"Saat dua anak itu diamankan, ada lima anak muda diluar yang bolak balik di depan polsek menggunakan sepeda motor kemudian main gas dan berteriak di depan polsek," ujar kabid humas.
Melihat situasi itu tim quick respon kembali melanjutkan patrolinya dan berusaha mengamankan lima anak muda tersebut.
"Sudah diperingati untuk berhenti namun tidak berhenti. Dan melarikan diri. Dikejar namun tetap tidak mau berhenti," ujar kabid humas.
Saat melakukan pengejaran, ada anggota yang mengalami kecelakaan dan terluka.
"Namun rekannya yang lain tetap melanjutkan hingga akhirnya tertangkap lah lima anak muda ini.
Kemudian diamankan di Polsek Tikala. Disana dilakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa, lima anak muda ini didapati baru selesai miras. Hal itu diketahui karena semuanya (nafas) berbau miras," ujar kabid humas
Lanjut kabid humas, akhirnya dilakukan tindakan fisik. "Mungkin ada yang kelepasan. Namun untuk memastikan kejadiannya kita masih melakukan pendalaman," ujar dia.