Berjuang Membentuk Kelompok Orkestra Sulut
Jakarta sudah punya, Medan sudah, Semarang dan kota-kota lain sudah. Di sini sudah ada tapi belum terekspos dengan baik.
Oleh:
Maria Armalita Tumimbang MSn
* Dosen Musik Gereja STAKN Tateli Manado
* Tenaga Pengajar di FBS Unima Tondano
* Parttimer Violin di Manado Independent School
WAKTU saya mengajar di Universitas Negeri Manado, tahun 2015, tepatnya di mata kuliah saya biola, saya melihat minat anak-anak untuk instrumen biola tinggi.
Mereka mulai giat latihan, tiap sore. Sampai dikasih Tuhan satu even, yakni even Paskah.
Waktu itu konsernya guru-guru di Manado Independent School.
Ulang tahun MSE itu 28 Maret 2015, pas konser pertama. Sampai kita sepakat ingin secara resmi MSE (Manado String Ensemble) dikenal di masyarakat Manado umumnya.
Setelah ikut even pertama itu, langsung muncul job-job lain, di luar konser rohani. Seperti wedding, even nasional seperti O2SN, Paskah Nasional, Natal Nasional, Apresiasi Film Indonesia.
Kami juga dapat even Manado Cantat 2017 opening, Tomohon International Flower Festival, Manado Fiesta, Jazz Festival.
Dari awalnya hanya beranggotakan mahasiswa Unima, sekarang sudah bertambah dari STAKN dan MIS.
Rata-rata semua adalah siswa dan mahasiswa. Kita tak merujuk pada instansi, tapi kami berdiri secara independen.
Saat ini kami juga sedang melebarkan sayap untuk band entertain. Namanya GL Project atau Gloria Project.
Ini format mininya MSE. MSE juga akan saya ganti menjadi Manado Simfoni Orchestra (MSO).
Namun harus tambah instrumen tiup. Kalau ada yang berminat, kami sedang butuh sekarang. Supaya kalau ada even besar di Manado tak panggil lagi orang lain, punya orkes kota.
Jakarta sudah punya, Medan sudah, Semarang dan kota-kota lain sudah. Di sini sudah ada tapi belum terekspos dengan baik.
Susah membangun MSE untuk sampai di titik ini. Untuk mencuci otak anak-anak di kota ini yang berada di comfort zone, masih ikut band-band-an, choir.
Ilmu orkestra begini loh, bagaimana membangun komitmen waktu dan loyalitas pada kelompok.
