Beredar SK Pemecatan Vreeke dari Ketua DPD I Partai Golkar, Tetty Pilih Bungkam
Saat ini Golkar Sulut seperti mempunyai 'dua matahari'. Satu kubu loyal terhadap SVR, sedangkan kubu lainnya telah merapat ke Tetty.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
Apalagi Ketua Partai Golkar Minsel Christiany Paruntu belum memberikan pernyataan resmi. Anggota Fraksi PG Minsel lainnya, Royke Kodongan mengatakan, mereka mengikuti keputusan DPP. "Saya juga menunggu peryataan resmi dari Ketua DPD II Minsel Christiany Paruntu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar Bitung Erwin Wurangian masih enggan mengomentari kabar terpentalnya SVR dari kursi Ketua DPD I Partai Golkar Sulut.
Ia beralasan belum menerima kabar pemberitahuan resmi dari DPP."Nanti saja kalau sudah ada pemberitahuan resmi dari DPP," kata dia.
Erwin memastikan surat ini tak mengganggu kesolidan Golkar Bitung. Partai Golkar Bitung solid secara organisasi maupun pengkaderan.
Hal senada dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Minut Denny Wowiling. Menurut dia, pihaknya menanti pemberitahuan DPP PG.
Dewo ‑ panggilan akrabnya ‑ menyatakan, akan patuh pada apapun perintah DPP."Terserah DPP," kata dia.
Pihak DPD II Partai Golkar Minahasa juga menyatakan belum mengetahui adanya surat pemecatan terhadap Vreeke."Saya belum tahu, baru lihat di media online," ujar Oklen Waleleng, personel Fraksi Partai Golkar Minahasa.
Sejauh ini menurutnya, belum ada pemberitahuan resmi terkait berita tersebut."Biasanya kalau ada seperti itu kami akan dipanggil untuk rapat dan bicarakan, tapi ini belum sama sekali," ujarnya.
Menurutnya, sebagai organisasi Partai Golkar Minahasa menunggu surat resmi baru bisa memastikan berita tersebut asli atau tidak. "Selama surat keputusan asli belum diperoleh, pimpinan Partai Golkar DPD I Sulut masih SVR," jelasnya.
Ia menjelaskan apapun keputusan partai, sebagai kader dan anggota Partai Golkar Minahasa tetap tunduk pada keputusan partai.
Kabar berkembang pelengseran terhadap Vreeke karena adanya 12 dari 15 DPD II Partai Golkar di Sulut yang menyatakan mosi tidak percaya terhadap Vreeke dan meminta digelarnya Musdalub.
Usulan inilah yang diproses DPP Partai Golkar. Hanya proses ini terkesan lama, karena kubu Vreeke juga berusaha meyakinkan DPP PG bahwa, dia masih mendapat dukungan penuh dari kader dan simpatisan Beringin.(ryo/dik/amg/kel/art)