Kisah Angker Pos 2 Gunung Klabat Sulut, Headlamp Mendadak Mati Hingga Sosok Tanpa Wajah
Di balik kemegahannya, gunung ini ternyata menyimpan banyak cerita misteri yang sulit dipahami para pendaki.
Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
Saat berpapasan itulah, jantungnya berdegup tak karuan, bulu roma berdiri saat melirik sejenak ke arah sosok tersebut.
"Gila, pas lihat wajahnya kok tak ada mata, hidung, dan mulut, pelat datar begitu," ungkapnya.
Berusaha tak panik, ia berusaha melanjutkan perjalanan tanpa pernah lagi menoleh kebelakang.
"Saya pernah dengar kata warga kampung dekat Klabat. Katanya kalau ketemu pria sudah agak tua dan tak ada wajahnya ketika melintas jalur pendakian mesti waspada. Biasanya itu pertanda bakal hilang di gunung. Tapi bersyukur saya tak mengalami itu," ungkapnya.
Saya pun masih bertanya-tanya, apalah ada hubungannya antara batu besar tempat sesajen, topi berlumut dan sejumlah kisah aneh ini? aaah membingungkan.
Kisah mistis di Gunung Klabat bukan hanya terjadi pos dua, banyak juga kejadian pendaki hilang saat melintas di jalur pendakian pos lain.
Ada yang tiba-tiba muncul di tempat lain yang ia tak kenal. Ada juga yang tiba-tiba hilang arah di puncak ketika kabut tebal turun, dan masih banyak lagi cerita pendaki hilang di Gunung Klabat dan baru ditemukan beberapa hari kemudian, bahkan dari cerita yang kudengar ada yang tak ditemukan sampai sekarang.
Cerita yang terakhir adalah pendaki yang hilang di puncak baru ditemukan dalam keadaan telanjang di Desa Dimembe Minut.
Dari ceritanya, ia sempat lihat kawan-kawannya yang mencari dia, tapi mereka tak bisa melihatnya dan mendengar suaranya saat minta tolong. Seolah ada sesuatu yang menghalangi pandangan mata mereka.
Banyak sekali cerita mistis yang sulit dimengerti dialami pendaki Gunung Klabat.
Apapun itu, saya sendiri tak terlalu ambil pusing dengan hal-hal yang menurut saya tak masuk akal.
Prinsipnya, sebagai orang yang percaya kemahakuasaan Tuhan, hal yang paling penting dilakukan sebelum memulai pendakian adalah berdoa, menyerahkan seluruh perjalanan kepada prlindungan-Nya.
Sambil tentu saja menjaga sikap selama mendaki.
Bersyukur, dua kali mendaki Klabat semuanya berjalan lancar.
Di balik kisah-kisah mistis yang masih menjadi misteri, Gunung Klabat tetap menyedot perhatian banyak pendaki.
Bahkan saat ini, gunung tertinggi di Sulut ini makin ramai dan menjadi destinasi wisata pendaki bukan hanya dari Sulut tapi hingga mancanegara.
Jalurnya yang menantang dengan medan miring sejak awal pendakian hingga ke puncak, bahkan mencapai angka kemiringan lebih hingga 70 derajat di sejumlah spot, tak ayal membuat banyak pendaki menyerah.

Tapi inilah yang membuat Klabat bikin jatuh hati.
Kapok pertama kali mendaki, setelah itu bakal ketagihan.
Belum lagi dengan deretan flora dan fauna unik yang bisa ditemukan di sepanjang jalur pendakian.
Bahkan hewan-hewan endemik semisal Yaki Pantat Merah (Macaca nigra), Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus), hingga berbagai jenis burung akan menjadi hiburan tersendiri saat beristirahat di sejumlah pos pendakian.
Menikmatinya sambil mandi kabut di pos empat menuju lima, wooooow pengalaman tak kan terlupakan.
Di pos enam teman-teman bisa temukan Hutan Lumut yang unik itu, Danau Klabat, deretan pepohonan strowberi hutan (Rubus fraxinifolius Poir).



Ke arah puncak kalau beruntung bisa merasakan sensasi melihat lautan awan, segitiga bayangan Klabat saat sunrise, dan yang bagi saya paling tak terlupakan adalah melihat dari dekat cantiknya Bunga Abadi Edelwess (Anaphalis javanica) di dekat tebing-tebing puncak Gunung Klabat.




Semua pesona ini ngalahin deh 'ketakutan' gara-gara cerita mistis di jalur pendakian Klabat, hehehe.
Bagi saya, itu hanya sekedar cerita selingan yang yaah cukup menghiburlah setiap mendaki Gunung Klabat.
Bagaimana, sudah siap mendaki? Gunung Klabat Sulawesi Utara menunggumu!
Penulis : Jurnalis Tribun Manado, Fransiska Noel