Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Angker Pos 2 Gunung Klabat Sulut, Headlamp Mendadak Mati Hingga Sosok Tanpa Wajah

Di balik kemegahannya, gunung ini ternyata menyimpan banyak cerita misteri yang sulit dipahami para pendaki.

Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL
Pos pemberhentian kedua di Gunung Klabat Sulut. Tempat pendaki beristirahat usai menempuh pendakian cukup melelahkan sekitar dua jam. Batu besar dan topi berlumut di dekat pos ini sering jadi cerita. Banyak kisah mistis dialami pendaki saat istirahat malam hari di pos ini. (TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL) 

Liputan Perjalanan Jurnalis Tribun Manado, Fransiska Noel

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Gunung Klabat bukan hanya berpredikat gunung tertinggi di Sulawesi Utara, tapi di balik kemegahannya, gunung ini ternyata menyimpan banyak cerita misteri yang sulit dipahami para pendaki.

Dua kali menjajal trek pendakian Gunung Klabat, baru kali ini saya bisa melihat dari dekat salah satu spot yang paling sering jadi buah bibir di kalangan pendaki.

Berkesempatan mendaki pagi, saya tiba di pos pemberhentian kedua usai menjajal medan pendakian cukup panjang, sekitar dua jam perjalanan dari pos satu.

Di sinilah tempatnya, gumanku.

Pos pemberhentian kedua di Gunung Klabat Sulut. Tempat pendaki beristirahat usai menempuh pendakian cukup melelahkan sekitar dua jam. Banyak kisah mistis dialami pendaki saat istirahat malam hari di pos ini. (TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL)
Pos pemberhentian kedua di Gunung Klabat Sulut. Tempat pendaki beristirahat usai menempuh pendakian cukup melelahkan sekitar dua jam. Banyak kisah mistis dialami pendaki saat istirahat malam hari di pos ini. (TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL)

Beristirahat sejenak untuk makan dan memulihkan energi yang sedikit terkuras, saya dan dua teman pendaki lain melanjutkan perjalanan untuk menuju pos tiga yang berjarak sekitar 45 menit.

Sebelumnya, kami harus melintasi spot yang menyimpan misteri tersebut.

Oh ternyata tempat yang selama ini jadi buah bibir itu adalah sebuah batu dengan ukuran besar, dengan bagian atas agak datar.

Terdapat sejumlah tulisan dari cat putih di bagian depan batu besar tersebut.

Pandangan saya terhenti pada sebatang kayu yang sudah usang, tertancap tepat di depan batu besar tersebut.

Di bagian atas kayu itu terdapat sebuah topi 'koboi' yang sudah ditumbuhi lumut.

Topi berlumut
Topi berlumut di sebuah batu besar dekat trek pendakian Pos Dua Gunung Klabat Sulut. Sejumlah kisah mistis dialami pendaki saat beristirahat malam hari di pos ini. (TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL)

 "Topi siapa ini?" tanyaku dalam hati.

Hanya sedikit petunjuk yang kutemukan, yaitu sebuah tulisan yang berada di bagian belakang topi, tergores di sisi depan batu besar. "Tuama: Oi", yang sepengetahuanku adalah sebutan atau panggilan untuk pria yang dihormati dari kalangan adat Minahasa.

Yang pasti ini topi sudah berada di tempat ini untuk waktu yang sangat lama, hingga sudah ditumbuhi lumut.

Mata dan kameraku terus liar menelusuri setiap lekuk dari spot batu besar ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved