Berita Eksklusif
(CONTENT) Sang Ibu Pilih Lapor ke Polisi
Jeratan modus jahat lewat media sosial telah memakan banyak korban remaja putri.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jeratan modus jahat lewat media sosial telah memakan banyak korban remaja putri.
Berdasar data di Polresta Manado, sejak 2012, jumlah tersangka kekerasan seksual yang diawali perkenalan di media sosial facebook sebanyak 73 orang.
Kemudian untuk tersangka yang membawa lari remaja putri usai perkenalan via facebook, tercatat 39 laki-laki.
Meski banyak pelaku telah dijebloskan ke penjara, tetap saja ada lelaki yang tak jera memperdaya wanita kenalannya lewat media sosial seperti facebook ini.
Satu di antaranya adalah laki-laki berinisial G. Pemuda 18 tahun ini nekat membawa lari gadis 16 tahun asal Minahasa Utara, sebut saja namanya Kembang.
Ibu Kembang pun melaporkan laki-laki kenalan anak gadisnya via facebook itu ke polisi dan akhirnya G harus mendekam di dalam sel Mapolresta Manado.
Rabu (29/3) pekan lalu, wajah Kembang terlihat begitu murung. Dia harus menjalani rehabilitasi di Bagian Perlindungan Anak dan Perempuan Polresta Manado.
Kembang membuka cerita dengan nada yang terbata-bata dan bersuara lirih. Dia begitu terpukul mengenang kisah pilunya itu.
"Kami mulai kenalan sekitar Oktober 2016. Awalnya dia menulis 'Hay' di chattingan facebook. Saya kemudian membalasnya," ujar Kembang mengawali ceritanya.
Selama sepekan berkenalan, keduanya pun bersepakat untuk jadian. Keduanya sepakat meningkatkan status dari jalinan pertemanan ke pacaran.
"Karena merasa cocok, saya pun mengatakan iya ketika dia meminta saya jadi pacarnya. Kemudian kami bertemu di pameran," ungkapnya.
Karena sibuk sekolah, Kembang pun hanya beberapa kali bertemu.
"Kalau mau bertemu, dia ada motor matic untuk menjemput, beberapa kali sempat jalan-jalan ke Manado dan makan jagung bakar di Ringroad," akunya.
Dan pada pertengahan Desember 2016 lalu, sang pacar kembali mengajak dirinya untuk bertemu.
"Tapi kali ini dia minta saya datang ke rumah. Karena sudah percaya, saya pun datang ke sana. Ternyata orangtuanya tidak ada di rumah," urai dia.