Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lomban: Pariwisata Penunjang Ekonomi

Perikanan versus pariwisata, siapa yang lebih diunggulkan? Kedua hal itu dipertentangkan sejumlah kalangan di Kota Bitung.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado/christian wayongkere DIPERIKSA - Wali Kota Bitung Max Lomba melayani wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejagung RI di Kejari Bitung, kemarin siang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Perikanan versus pariwisata, siapa yang lebih diunggulkan?
Kedua hal itu dipertentangkan sejumlah kalangan di Kota Bitung.

Yang lebih suka pariwisata menyebut, solusi dari melemahnya sektor perikanan. Mengembangkan pariwisata Bitung dikarenakan banyaknya objek wisata yang unik.

Sementara yang senang perikanan menyebut perikanan tetap tak tergantikan dan meminta pemerintah tetap fokus pada perikanan, terutama lobi ke pusat untuk pencabutan moratorium.

Wali Kota Bitung Max Lomban menjawab polemik itu. Menurut Lomban, perikanan tetap sektor utama. "Pariwisata hanya penunjang saja," kata dia.
Meski begitu, ujar Lomban, pariwisata sangat strategis untuk pengembangan Bitung.

Menurut Lomban, pelaksanaan Festival Selat Lembeh menjadi contoh bisanya pariwisata mengangkat ekonomi warga yang sebelumnya terpuruk akibat kebijakan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. "Ekonomi warga terkerek," kata dia.

Diungkap Lomban, pihaknya tak bisa sebelah mata memandang pariwisata. Sebut dia, ke depan, Bitung akan didatangi ribuan turis.

"Para turis Eropa akan datang ke sini, bahkan Bitung sudah masuk paket wisata mereka,
ini hasil dari pertemuan di Belanda, belum lagi turis Tiongkok," kata dia.

Ke depan, Lomban berencana memajukan pariwisata Bitung, namun dalam konteks mendukung sektor perikanan.

Salah satu kiatnya adalah dengan mendorong pembangunan homestay di sekitar kawasan wisata pesisir pantai.
"Kita tidak butuh hotel tapi homestay, ini cocok dengan keadaan masyarakat kita yang berjiwa bahari," tuturnya.

Mengenai rendahnya anggaran Dinas Pariwisata Bitung, Lomban mengatakan, urusan pariwisata tak hanya ditangani Dinas Pariwisata. Pembangunan dilakukan secara keroyokan.
"Dinas PU lalu ada dinas terkait lainnya, anggarannya tersebar di situ," kata dia. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved