Renungan Minggu
Roh Kudus Membangkitkan Kekuatan
Apa yang disyukuri? Karena Paulus melihat pengalamannya itu sebagai bukti bahwa ia melayani Allah dengan hati nurani yang murni.
Penulis: | Editor:
Di kutub yang lain kita melihat ada gereja atau kelompok orang Kristen yang dengan berani melakukan kegiatan penginjilan.
Tetapi, kemudian langkah yang penuh keberanian itu menimbulkan antipati dan kebencian dari orang lain, hingga timbul tindakan‑tindakan SARA.
Ada kalangan yang menilai keadaan itu sebagai wajar karena itulah risiko dari keberanian untuk memberitakan Injil.
Pertanyaan kritis yang patut kita kemukakan adalah apakah keberanian itu didasarkan pada kuasa Roh yang menyembuhkan dan berbuat baik bagi orang lain, atau oleh kuasa untuk menaklukkan/mengalahkan/mendominasi ornag lain?
Masih bisakah kita berbicara tentang kasih dan ketertiban di tengah kekacauan yang kita timbulkan oleh kegiatan yang diberi merek penginjilan itu?
Rentetan pertanyaan kritis di atas selanjutnya mengantar kita pada suatu kebutuhan untuk menilai, membarui atau mengembangkan strategi keesaan, kesaksian dan pelayanan Gereja yang sungguh mencerminkan buah‑buah Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Tugas keesaan bagaimanakah yang perlu mendapatkan perhatian dari gereja‑gereja untuk memupuk dan memelihara pertumbuhan iman yang tulus ikhlas di antara warga gereja?
Upaya ini sangat diperlukan karena ternyata kesediaan untuk melayani Allah yang didorong oleh kuasa Roh Kudus bersumber dari iman yang tulus ikhlas.
Selanjutnya bentuk kesaksian dan pelayanan yang bagaimanakah yang didasarkan kuasa, kasih dan ketaatan pada Roh Kudus? Salam dan doa. (*/Pdt Dr Nico Gara MA)