Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Minggu

Roh Kudus Membangkitkan Kekuatan

Apa yang disyukuri? Karena Paulus melihat pengalamannya itu sebagai bukti bahwa ia melayani Allah dengan hati nurani yang murni.

Penulis: | Editor:
NET
Ilustrasi 

Kekuatan atau kuasa (dunamis) adalah kuasa Roh yang menuntun Yesus untuk melakukan pekerjaanNya, mengajar, berbuat baik dan menyembuhkan orang (Lukas 4 : 14 ; Kis. 10 : 38).

Kuasa itu pula, menurut Paulus, memberikan penghargaan yang berlimpah‑limpah kepada orang yang percaya (Roma 15 : 13).

Kuasa yang sama pula yang mengilhami perkataan dan pemberitaan Paulus sehingga ia melakukan pelayanannya bukan berdasarkan hikmat manusia (I Kor. 2 : 4).

Di atas sudah disinggung bahwa "melayani dengan hati nurani yang murni" merupakan bukti dari kasih yang bersumber dari iman yang tulus ikhlas. Sehingga kasih sebagai kasih sebagai karunia Roh berarti kesediaan dan kerelaan untuk melayani dengan hati nurani yang murni.

Ukuran kemurnian bukanlah berdasarkan pada motif manusia, melainkan pada dorongan Roh, dorongan untuk mengabdi dan melayani kepada Allah. Kuasa kasih juga berarti melayani orang lain untuk kepentingan orang itu dan bukan kepentingan dari yang melayani.

Ciri ketiga orang yang dikuasai Roh adalah ketertiban. Istilah ketertiban dapat juga diterjemahkan dengan ketaatan atau disiplin. Ketaatan tentu bukan pada kemauan diri sendiri, tetapi ketaatan pada panggilan dan kehendak Allah.

Disiplin yang menandai kehidupan yang tertib bukanlah disiplin yang berdasarkan kemauan manusia, melainkan kesediaan untuk menjadi murid Tuhan.

Jika ketiga  sifat pemberian Roh tadi sungguh‑sungguh menguasai Timotius maka tidak ada alasan untuk merasa malu atau takut bersaksi. Sebaliknya, demi Injil, ia akan rela menderita, rela menanggung resiko apapun.

Orang yang dikuasai oleh Roh Kudus akan melihat hidupnya serta semua kemampuan, potensi, kedudukan, jabatan dan fungsinya dalam rangka memenuhi panggilan yang kudus untuk bersaksi tentang Injil Allah, yang di dalam Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut.

Panggilan itu bukan karena kemampuan dan kepintaran manusia, melainkan kasih karunia Allah, karena kepercayaan yang diberikan oleh Allah.

Ada kalangan yang menengarai bahwa gereja/jemaat di Indonesia yang terperangkap dalam ketakutan untuk bersaksi, bersekutu dan melayani dengan nyata. Karena lebih mengutamakan upaya untuk menjaga eksistensi lembaga gereja.

Pada pihak lain, ada yang mengatakan bahwa itu bukan gejala ketakutan, melainkan kebijaksanaan. Sebab, demikian mereka memberi alasan, bagaimana lagi Gereja bisa memberitakan Injil jika eksistensinya sebagai lembaga tidak diakui di negara ini?

Belajar dari bagian Alkitab ini, marilah kita periksa kembali apakah memang yang sedang berlangsung itu adalah gejala ketakutan? Ketakutan mengenai apakah itu?

Kalau memang hal itu merupakan langkah yang bijaksana untuk bisa tetap eksis demi memberitakan Injil, adakah kebijaksanaan itu didasarkan pada kekuatan Roh Kudus? Ataukah semata‑mata hanya merupakan kebijaksanaan berdasarkan roh zaman?

Sejauh mana pula kita bisa mengatakan bahwa kebijaksanaan itu adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus bila diukur dari segi kasih dan ketertiban?

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved