Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BPOM Manado Simpulkan Sampel Nasi Kuning Amoy Tidak Beracun

"Jadi nasi kuning Amoy yang dimakan korban tidak mengandung arsen dan cianida atau racun," tutur Kanit Reskrim Polsek Urban Matuari.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
NET
Ilustrasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Penyanyi Pop Manado Ian Nantang (24) yang meninggal saat asik menyantap nasi kuning kemarin, Rabu (8/1/2015) pagi di rumah kos miliknya di Perumahan Korea Blok G No 5 Kelurahan Manembo-nembo Atas Kecamatan Matuari, Kota Bitung ini menimbulkan kecurigaan berkait makanan yang dikonsumsinya. Sampel nasi kuning tersebut kemudian diperiksa di Balai Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Kota Manado, Kamis (8/1/2014) siang. Hasilnya, sampel nasi kuning yang dikonsumsi Ian bersama empat orang rekannya negatif mengandung racun.

Hal ini disampaikan Kanit Reskrim Polsek Urban Matuari Ipda Rudolf Lumandung setelah memperoleh hasil pemeriksaan BPOM Manado.

"Jadi nasi kuning Amoy yang dimakan korban tidak mengandung arsen dan cianida atau racun," tutur Lumandung. Dia pun berencana akan segera mengambil hasil tersebut pada besok setelah hanya memperoleh hasilnya lewat pesan singkat yang disampaikan oleh Balai POM Manado.

"Dengan adanya hasil ini menepis semua tudingan yang mengarah pada penyebab meninggalnya korban diduga karena karacunan," tukasnya.

Amoy pemilik tempat makan Nasi Kuning mengatakan sempat diselimuti perasaan was-was atas kabar meninggalnya Ian apalagi meninggal saat menyantap nasi kuning yang ia buat. "Selain saya diselimuti rasa was-was sempat berpengaruh pada penjualan. Tadi pagi biasanya tidak ada sisa jualan atas berita itu menyisakan empat termos nasi kuning," ujar Amoy kepada awak media.

Praktis jika masih banyak menyisakan karena tak terjual, Amoy yang juga dikenal sebagai pelawak kawakan Manado ini mengalami rugi. Selain itu pasca-kejadian ini perilaku Amoy mendadak berubah 180 derajat dari kesehariannya yang selalu membuat orang tertawa, tersenyum saat menyapa orang dan menunjukan gelagak yang bisa mengocok perut orang yang bertemu dengannya berubah menjadi pendiam dan murung.

"Keluarga dan kenalan saya di Manado dan sekitarnya mempertanyakan apa yang terjadi," katanya. Ia berharap dengan keluarnya hasil pemeriksaan Balai POM Manado ini bisa membersihkan nama baik produk Nasi Kuning Amoy yang sempat dilanda kabar tak sedap.

Keluarga Menolak Otopsi

Sementara itu, pihak keluarga Ian Natang, angkat bicara perihal mengapa pihak keluarga enggan melakukan otopsi terhadap jasad korban.

"Jadi atas keinginan ibu korban tidak diotopsi karena jika Rabu (7/1/2015) kemarin jadi diotopsi oleh dokter mengisyaratkan harus langsung d kubur keesokan harinya pada Kamis besoknya," tutur Frans Natang Paman korban Kamis (8/1/2015)

Menurut Frans, pihak keluarga masih berkeinginan untuk melihat jasad korban yang sudah terbujur kaku lebih lama lagi sehingga mengambil keputusan tidak dilakukan otopsi. "Rencana pemakaman akan di akukan besok (Jumat, 9/1/2015) pukul 2 siang," tukasnya. (tribunmanado/christian wayongkere)

Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved